tag:blogger.com,1999:blog-13164670186619044482024-03-19T19:14:46.931+07:00Seputar Tambak Udang dan BandengBlog Informasi Seputar Tambak Udang dan Bandeng beserta Teknis Budidayanya.Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-11706124845319527132018-07-24T00:04:00.002+07:002018-07-24T00:04:45.066+07:00MANTAP - Penggunaan Pupuk Organik TON Pada Tambak Udang dan Bandeng Bisa Panen Berlipat<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Testimoni Penggunaan Pupuk Organik TON pada tambak udang dan bandeng di Luwu Timur.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<center>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><iframe __idm_id__="781060099" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="450" src="https://www.youtube.com/embed/pg_IQ4j6dVE" width="600"></iframe></span></center>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Luas lahan lebih kurang 2.5 hektar.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tebar benih udang sebanyak 10.000 ekor dan bandeng 5000 ekor.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tingkat keberhasilan dibanding dulu bisa mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil secara siknifikan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Usia 2 bulan hasilnya udang 19 ekor per kg dan bandeng 5 ekor per kg.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebelum menggunakan TON, penggunaan Urea dan SP-36 sebanyak 3000kg tetapi hasil kurang memuaskan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Informasi dan pemesanan bisa hubungi:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>NASA ORGANIC SOLUTION</b>
- Perum Hankam Karangjati Indah 2 Blok A5 no.3 Kasihan, Bantul, Yogyakarta. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hp: 0817.042.9050(XL) - 0813.2660.8813(Simpati) </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6281326608813&text=Semangat%20Pagi%20mas%20Nur...%0D%0Aperkenalkan%20nama%20saya%20%2Aisi%20nama%20anda%2A.%0D%0ASaya%20ingin%20memesan%20dan%20menggunakan%20produk%20Nasa%20untuk%20tambak%20saya.%0D%0AMohon%20dibalas%20WA%20saya%20mas...%0D%0ATerimakasih..." target="_blank"><img alt="https://api.whatsapp.com/send?phone=6281326608813&text=Semangat%20Pagi%20mas%20Nur...%0D%0Aperkenalkan%20nama%20saya%20%2Aisi%20nama%20anda%2A.%0D%0ASaya%20ingin%20memesan%20dan%20menggunakan%20produk%20Nasa%20untuk%20tambak%20saya.%0D%0AMohon%20dibalas%20WA%20saya%20mas...%0D%0ATerimakasih..." border="0" data-original-height="143" data-original-width="400" height="114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRbXUbYCYbUMlPZ09prNPiKBMP2qMg6TOIxYq2FurRvcZPLctGkwWZp8i96Vf0JPebI3jswg-y0t_rZ7aMt7gnaOhu5LMmIv7ZjwNeer3IzhitCiTO0uHtzvL5yFMqKBGA70_9PPIU4q2U/s320/HUBUNGI-WA-BUTTON.png" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-24059549904782432502018-07-23T23:51:00.001+07:002018-07-23T23:52:06.413+07:00VIDEO TESTIMONI - Penggunaan Pupuk Organik TON Untuk Tambak Udang Windu di Kendal, Jawa Tengah.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saksikan video testimoni penggunaan <a href="https://seputartambak.blogspot.com/2018/07/video-testimoni-penggunaan-pupuk-tambak-organik-ton.html" target="_blank">pupuk organik TON</a> pada tambak udang windu di Kendal.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<center>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><iframe __idm_id__="781060097" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="400" src="https://www.youtube.com/embed/YsK6I27FzrA" width="600"></iframe></span></center>
<br />
Setelah pakai TON, kondisi udang hasil panen :<br />
<ol>
<li>Tubuh Keras dan padat</li>
<li>Bagian ekor utuh tidak rusak</li>
<li>Kaki renang dan kaki jalan tidak ada yang putus</li>
<li>Antena utuh tidak putus</li>
</ol>
<br />
Informasi dan Pemesanan silahkan hubungi kami di : 08170429050 - 081326608813<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6281326608813&text=Semangat%20Pagi%20mas%20Nur...%0D%0Aperkenalkan%20nama%20saya%20%2Aisi%20nama%20anda%2A.%0D%0ASaya%20ingin%20memesan%20dan%20menggunakan%20produk%20Nasa%20untuk%20tambak%20saya.%0D%0AMohon%20dibalas%20WA%20saya%20mas...%0D%0ATerimakasih..." target="_blank"><img alt="https://api.whatsapp.com/send?phone=6281326608813&text=Semangat%20Pagi%20mas%20Nur...%0D%0Aperkenalkan%20nama%20saya%20%2Aisi%20nama%20anda%2A.%0D%0ASaya%20ingin%20memesan%20dan%20menggunakan%20produk%20Nasa%20untuk%20tambak%20saya.%0D%0AMohon%20dibalas%20WA%20saya%20mas...%0D%0ATerimakasih..." border="0" data-original-height="143" data-original-width="400" height="114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRbXUbYCYbUMlPZ09prNPiKBMP2qMg6TOIxYq2FurRvcZPLctGkwWZp8i96Vf0JPebI3jswg-y0t_rZ7aMt7gnaOhu5LMmIv7ZjwNeer3IzhitCiTO0uHtzvL5yFMqKBGA70_9PPIU4q2U/s320/HUBUNGI-WA-BUTTON.png" width="320" /></a></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">cara
budidaya tambak ikan bandeng, biaya budidaya tambak udang, budidaya
tambak
budidaya cacing tambak, cara budidaya tambak udang, cara budidaya tambak
udang windu, cara budidaya tambak bandeng, cara budidaya tambak, cara
budidaya tambak ikan bandeng, cara budidaya tambak ikan,budidaya tambak udang windu, budidaya tambak
udang, budidaya tambak udang vaname, budidaya tambak udang air payau,
budidaya tambak bandeng, budidaya tambak ikan, budidaya tambak air
payau, budidaya tambak udang air tawar, budidaya tambak udang windu
budidaya tambak lele, budidaya tambak, budidaya tambak air payau
budidaya tambak adalah, budidaya tambak, budidaya tambak udang, budidaya tambak udang vaname,
budidaya tambak, budidaya tambak udang air payau, budidaya tambak
bandeng, budidaya tambak ikan, budidaya tambak air payau, budidaya
tambak udang air tawar,
budidaya tambak berwawasan lingkungan, budidaya belut tambak, budidaya
bawal tambak, budidaya tambak ikan bandeng, cara budidaya tambak
bandeng, pengelolaan budidaya tambak berwawasan lingkungan, budidaya tambak udang air tawar
budidaya tambak ikan air tawar, budidaya tambak udang air payau
artikel budidaya tambak udang, cara budidaya tambak udang atau lobster,
analisis budidaya tambak udang, analisa budidaya tambak
analisa budidaya tambak udang, budidaya tambak, budidaya tambak bandeng,</span></span></div>
</blockquote>
Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-75427045507413231492018-07-23T23:22:00.001+07:002018-07-23T23:23:24.423+07:00Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semangat pagi Indonesia...</span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kali ini saya akan mengupas tentang <a href="https://seputartambak.blogspot.com/2018/07/pupuk-organik-untuk-tambak-bandeng-dan-udang.html" target="_blank">Pupuk Organik untuk tambak bandeng dan udang yang bagus</a> dan sudah digunakan banyak sekali pemilik tambak di Indonesia.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masalah utama para petambak adalah masalah pengolahan tambak yang baik dan benar supaya bisa menghasilkan panen yang melimpah.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tetapi banyak petambak yang tidak tahu apa produk yang bagus dan terbukti bisa meningkatkan hasil panen dan juga menjadikan tambak kembali sehat lagi.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk Menyuburkan Perairan Kolam / Tambak UDANG dan BANDENG serta berfungsi untuk menyediakan Pakan Alami di Tambak dan Kolam, kami merekomendasikan menggunakan pupuk organik khusus tambak dari PT. Natural Nusantara.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Adapun pupuk NASA yang direkomendasikan untuk luas lahan 1 hektar adalah:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><a href="https://seputartambak.blogspot.com/2015/10/pupuk-khusus-tambak-udang-dan-bandeng.html" target="_blank">TON ( Tambak Organik Nusantara )</a></b> 6kg atau 2 kotak @3kg</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>TANGGUH PROBIOTIK </b>6 Liter</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVO_zjXe7DdIQ3rJj_t_C1uRPffXQbhsE8vrBYrmDlPVs5muDoC2hFCc-di9sFJn00MiGL9owtjoteeHbdWKZV6rFKClmLLv0MsOGfHwl0NJrnZ1rWGU0lY2ofPx9o1ToHA6StVTVTV-PR/s1600/jual-ton-online.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" border="0" data-original-height="374" data-original-width="665" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVO_zjXe7DdIQ3rJj_t_C1uRPffXQbhsE8vrBYrmDlPVs5muDoC2hFCc-di9sFJn00MiGL9owtjoteeHbdWKZV6rFKClmLLv0MsOGfHwl0NJrnZ1rWGU0lY2ofPx9o1ToHA6StVTVTV-PR/s400/jual-ton-online.jpg" title="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">TON (Tambak Organik NASA) Dan TANGGUH Probiotik merupakan formula organik untuk budidaya ikan / udang Dan Bandeng untuk mencapai hasil yang sangat memuaskan. <br /><br />Berikut adalah beberapa metode penerapan Produk NASA TON (Tambak Organik NASA) dan TANGGUH PROBIOTIK yang merupakan pupuk untuk Menyuburkan dan Penyedia Pakan Alami Tambak dan Kolam.<br /><span style="font-size: large;"><br />Cara Aplikasi / Pemakaian Pupuk <b>TON </b>& <b>TANGGUH Probiotik</b> :</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>1. Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah</b><br />Dosis : 3 Kg per Hektar</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aplikasi pada saat Persiapan Kolam / sebelum isi air</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dosis penggunaan kapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kemudian di isi air setinggi 20Cm. </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah pemasukan Air pemberian TON 1Kg + TANGGUH PROBIOTIK 1Liter siram-siramkan merata di Tambak dan biarkan selama 3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).</span></li>
</ol>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.</span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPxFSZXqnRUswQNnMJCdL33vtan8ko0t9hfXdlEawsOgTJdsX8ZKykJvVGC5umGndCOPiRTHnqmPe39NtlEBz1mdQXTqpmkgHTYTz2k68KFg6oGR5qiMsw0RKcl6LrzbB906ebYqKIcpQj/s1600/ton-nasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" border="0" data-original-height="380" data-original-width="675" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPxFSZXqnRUswQNnMJCdL33vtan8ko0t9hfXdlEawsOgTJdsX8ZKykJvVGC5umGndCOPiRTHnqmPe39NtlEBz1mdQXTqpmkgHTYTz2k68KFg6oGR5qiMsw0RKcl6LrzbB906ebYqKIcpQj/s400/ton-nasa.jpg" title="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>2. Aplikasi selama budidaya belangsung.</b><br />Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak Bersamaan dengan TANGGUH PROBIOTIK.<br />Adapun caranya adalah:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">TON & TANGGUH PROBIOTIK disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20 hari sekali.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dosis : TON 500 gram + 0,5liter TANGGUH PROBIOTIK tiap kali aplikasi larutkan dengan Air secukupnya Siramkan merata ke air kolam.</span></li>
</ol>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. </span></blockquote>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selain itu TON dan TANGGUH PROBIOTIK juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJCcYz_itYYYxP-qlxw0JWWM7VbEi5G3xpRY1jomwFCPUnNuzyBZulScL_uGTRpQ-bom7mYokLLLE9TSyFj-OolR8hcEIq1lFxvvoFdj-TK-fBSkPCrmfRhV04fPSqQUIoSOYokT75l5PB/s1600/pupuk+organik+tambak+bandeng+paling+bagus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" border="0" data-original-height="434" data-original-width="754" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJCcYz_itYYYxP-qlxw0JWWM7VbEi5G3xpRY1jomwFCPUnNuzyBZulScL_uGTRpQ-bom7mYokLLLE9TSyFj-OolR8hcEIq1lFxvvoFdj-TK-fBSkPCrmfRhV04fPSqQUIoSOYokT75l5PB/s640/pupuk+organik+tambak+bandeng+paling+bagus.jpg" title="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP-gCcpTVydgAP9x0Rq6nvOi29_3uLdwjatrhfDhyphenhyphenZsg6T1GgEW9_XVFSqTe0UzWrwx20g-UnoL7IE-rre4hOaPiKz4SA7azfUtQTEkgbIDuoHSZyCktj-u2S4XnN6o4l9cux5AbmFoVTM/s1600/pupuk+organik+tambak+udang+paling+bagus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" border="0" data-original-height="416" data-original-width="665" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP-gCcpTVydgAP9x0Rq6nvOi29_3uLdwjatrhfDhyphenhyphenZsg6T1GgEW9_XVFSqTe0UzWrwx20g-UnoL7IE-rre4hOaPiKz4SA7azfUtQTEkgbIDuoHSZyCktj-u2S4XnN6o4l9cux5AbmFoVTM/s640/pupuk+organik+tambak+udang+paling+bagus.jpg" title="Pupuk Organik Untuk Tambak Bandeng dan Udang Yang Bagus" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-45058983575735792812016-06-09T11:50:00.000+07:002016-06-09T11:51:18.514+07:00Panduan Cara Budidaya Bandeng Lengkap dari Awal Sampai Panen<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5M-jYkqUix6tF0NViSUq_yda4dkTgyZg2AwvZo5k0JjcOdvpBi6zozp-Ye3Qt252hDhMvLfnDDbykx-sVxytSkWc_4MTYvAh3xD2kHI9reaBNp_D08MFAfo2G4Xm2upnz6IBG27aMiONH/s1600/tambak-budidaya-ikan-bandeng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Panduan Cara Budidaya Bandeng Lengkap dari Awal Sampai Panen" border="0" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5M-jYkqUix6tF0NViSUq_yda4dkTgyZg2AwvZo5k0JjcOdvpBi6zozp-Ye3Qt252hDhMvLfnDDbykx-sVxytSkWc_4MTYvAh3xD2kHI9reaBNp_D08MFAfo2G4Xm2upnz6IBG27aMiONH/s640/tambak-budidaya-ikan-bandeng.jpg" title="Panduan Cara Budidaya Bandeng Lengkap dari Awal Sampai Panen" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Panduan Cara Budidaya Bandeng Lengkap dari Awal Sampai Panen image by: google.com</b></td></tr>
</tbody></table>
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></b><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/06/panduan-cara-budidaya-bandeng-lengkap-dari-awal-sampai-panen.html" target="_blank"><b>Budidaya Bandeng</b></a> - Ikan bandeng (Chanos chanos Forskal ) merupakan salah satu jenis ikan air payau yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Jenis Ikan ini sudah dikenal oleh masyarakat luas karena merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi serta ditunjang dengan rasanya yang enak dan memiliki kandungan kolesterol yang rendah sehingga aman untuk kesehatan. Pengolahan produk ikan bandeng yang semakin meningkat pada saat ini, seperti bandeng presto yang semua tulang dan durinya menjadi lunak, yang menyebabkan meningkatnya jumlah yang mengkonsumsi ikan bandeng, sehingga permintaan pasar akan ikan bandeng akhir-akhir ini terus meningkat. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kondisi ini memberikan peluang kepada pembudidaya untuk mengembangkan usaha budidaya bandeng (Chanos chanos Forskal) di seluruh wilayah Indonesia yang berpotensi sehingga dapat memenuhi ketersediaan pasokan ikan bandeng.<br />Untuk memenuhi kebutuhan ikan bandeng yang terus meningkat dan berkesinambungan hanya dapat dilakukan melalui pengembangan budidaya. Dengan terus berkembangnya teknologi pembenihan ikan bandeng, memungkinkan teknologi pembesaran ikan bandeng dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak menjadi kendala dalam teknologi pembesarannya.<br /><br /><b>Klasifikasi Ikan Bandeng</b><br />Secara taksonomi bandeng dapat diklasifiksasikan sebagai berikut:</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Class : Pisces</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Sub Class : Teleostei</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Ordo : Copterygii</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Family : Chanidae</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Genus : Chanos</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> Spesies : Chanos chanos Forskal</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Morfologi Ikan Bandeng</b><br />Ikan bandeng di Indonesia dikenal juga dengan nama Bandang, Bolu, Muloh, dan Agam, tetapi dalam perdagangan internasional ikan bandeng dikenal dengan sebutan Milk fish.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Ikan bandeng memiliki ciri khas yaitu bentuk badan yang langsing berbentuk torpedo, sirip ekor bercabang (tanda ikan perenang cepat), berwarna keperak-perakan, mulut terletak di ujung kepala dengan rahang tanpa gigi, lubang hidung terletak di depan mata, mata diselimuti selaput bening (subcutaneous). Panjang badan di laut dapat mencapai 1 meter tetapi dalam tambak panjangnya tidak lebih dari 50 cm. Hal ini disebabkan karena pengaruh keterbatasan ruang gerak, dan karena sengaja dipanen sebelum menjadi dewasa.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Proses Pembesaran Ikan Bandeng</b><br />Dalam usaha pembesaran pada hakekatnya merupakan pengelolaan lanjutan dari kegiatan penggelondongan yang dilakukan dengan menggunakan metode budidaya dengan tujuan meningkatkan produksi tambak. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Metode budidaya yang dapat dilakukan antara lain yaitu metode budidaya bandeng secara tradisional yang disempurnakan, metode progresif, metode modular, dan metode penebaran berganda. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari keseluruhan metode tersebut inti kegiatan budidayanya sama yaitu meliputi perbaikan dan persiapan <a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank">tambak</a>, penebaran ikan, perawatan selama pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemberian pakan tambahan, dan mempertahankan kualitas air agar tetap layak.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>1. Pemilihan Lokasi</b><br />Lokasi tambak budidaya ikan bandeng yang dipilih mempunyai persyaratan antara lain:</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lahan mendapatkan air pasang surut air laut. Tinggi pasang surut yang ideal adalah 1,5 – 2,5 m. Pada lokasi yang pasang surutnya lebih rendah dibawah 1 meter maka pengelolaan air menggunakan pompa.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tersedia air tawar untuk mengatur kadar garam yang sesuai bagi pertumbuhan ikan bandeng.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tekstur tanah yang ideal adalah liat berpasir, karena tanah ini dapat menahan air dengan baik.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lokasi ideal terdapat sabuk hijau (green belt) yang ditumbuhi hutan mangrove dengan panjang minimal 100 m dari garis pantai.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keadaan sosial ekonomi mendukung operasional budidaya seperti keamanan yang kondusif.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ul>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>2. Persiapan Tambak</b><br />Persiapan lahan adalah proses penyiapan lahan tambak mulai pengeringan lahan sampai siap ditebar benih untuk pembesaran ikan bandeng. Persiapan tambak sangat menentukan keberhasilan budidaya. Tahapan Persiapan tambak adalah sebagai berikut:<br /><b>a. Perbaikan sarana dan Prasarana</b><br />Memperbaiki secara menyeluruh mulai pintu air, pematang, caren, saringan, saluran pemasukan, saluran pengeluaran dan peralatan lainnya seperti pompa air, jala lingkar (untuk sampling pertumbuhan ikan).<br /><b>b. Pengeringan Lahan</b><br />Lama pengeringan tergantung cuaca dan kondisi tanah. Tanah yang mempunyai ketebalan lumpur dalam membutuhkan waktu lebih dari 3 minggu sedangkan tanah liat berpasir membutuhkan waktu cukup 10 hari. Tujuan pengeringan ini adalah mempercepat penguapan gas racun-racun, memberantas hama penyakit, mempercepat proses penguraian dan menaikan pH tanah.<br /><b>c. Pengangkatan Lumpur</b><br />Endapan lumpur sisa pemeliharaan periode sebelumnya berwarna hitam dan terletak ditengah tambak atau didekat pintu pengeluaran. Lumpur ini banyak mengandung bahan organik dan gas-gas beracun seperti asam sulfida sehingga lumpur ini perlu diangkat. Endapan lumpur diangkat kepermukaan tanggul.<br /><b>d. Pengapuran Tanah</b><br />Pengapuran bertujuan untuk meningkatkan pH tanah serta membunuh bakteri pathogen yang ada dan organisme hama. Kapur yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah kapur pertanian (CaCO3). Dosis yang digunakan tergantung pada kondisi pH tanah. Semakin rendah pH tanah maka kebutuhan kapur untuk pengapuran semakin banyak.<br /><b>e. Pemupukan</b><br />Dalam pemeliharaan ikan bandeng penyediaan makanannya dapat berupa makanan alami dan makanan buatan. Jenis makanan alami ditambak dapat berupa klekap, lumut, plankton, dan organisme dasar atau benthos. Namun demikian jarang sekali semua jenis tersebut dapat hidup dan tumbuh dalam tempat dan waktu yang bersamaan. Hal ini tergantung dari keadaan kualitas tanah dan air serta kedalaman air ditambak.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam penumbuhan pakan alami tersebut mempunyai tatacara yang berbeda tergantung dari jenis pakan alami yang diinginkan. Sehubungan dengan hal tersebut kebutuhan jenis pupuk yang digunakan untuk proses penumbuhannya pun berbeda. Untuk penumbuhan klekap yang merupakan kumpulan jasad renik yang disusun oleh algae biru, benthos, diatom, bakteria, dan organisme renik hewani, diperlukan pupuk organik seperti dedak halus, bungkil kelapa, kotoran sapi, kotoran kerbau, dan kotoran ayam.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jumlah pupuk yang digunakan tergantung dari kesuburan tanah tersebut, pada umumnya dosis pupuk organik berupa dedak halus diperlukan 500-1000 kg/ha, bungkil kelapa diperlukan 500-1000 kg/ha, kotoran kerbau/sapi 1000-3000kg/ha, kotoran ayam jumlah pupuk organik yang diperlukan 500 kg/ha.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penggunaan pupuk anorganik dalam penumbuhan klekap terdiri dari pupuk Urea dan TSP yang digunakan dengan perbandingan 2:1. Dosis pupuk urea adalah 100 kg/ha dan TSP 50 kg/ha. Aplikasi pupuk anorganik dilakukan setelah didahului oleh pemasukan air tahap pertama setinggi 5-10 cm dan dikeringkan kembali. Pada pemasukan air berikutnya dilakukan dengan ketinggian 10-15 cm yang selanjutnya dilakukan penebaran pupuk anorganik sesuai dengan dosis tersebut. Penggunaan pupuk organik dilakukan dengan cara diletakan pada beberapa tempat dibagian tambak secara merata sebelum dilakukan pemasukan air tahap pertama.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk penumbuhan pakan alami jenis lumut yang komposisi utamanya adalah alga hijau berfilamen diperlukan kedalaman air antara 40-60 cm. Kisaran kadar garam yang diperlukan untuk penumbuhan lumut adalah 25 promil atau lebih. Jenis lumut yang umum tumbuh ditambak adalah lumut sutera (Chaetomorpha sp), dan lumut perut ayam (Enteromorpha sp). Jenis algae hijau filamen lainnya juga merupakan jenis lumut adalah Cladophora sp. dan Vaucheria sp.</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Artikel yang mungkin juga anda perlukan:</span><br />
<ol>
<li><a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2016/05/cara-panduan-budidaya-bandeng-dengan-menggunakan-produk-organik-nasa.html" target="_blank"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara Panduan Budidaya Bandeng Dengan Menggunakan Produk Organik NASA Komplit </span></a></li>
<li><a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2015/10/pupuk-khusus-tambak-udang-dan-bandeng.html" target="_blank"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pupuk Khusus Tambak Udang dan Bandeng </span></a></li>
</ol>
</blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>f. Pengisian Air Sebelum Tebar</b><br />Pada saat terjadi pasang naik cukup tinggi air dimasukan kedalam tambak setelah melalui saringan di pintu air pemasukan (inlet). Ketinggian air dipelataran tambak lebih kurang 10 cm. Kemudian pintu air pemasukan ditutup dan air dalam tambak dibiarkan selama tiga hari, dengan tujuan untuk memperbaiki struktur tanah agar berada pada kondisi baik untuk pertumbuhan pakan alami. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada saat pemasukan air berikutnya dilakukan penggunaan Saponin (tea seed) untuk pemberantasan hama yang ada di dalam tambak dan untuk merangsang pertumbuhan phytoplankton. Setelah diberi saponin, tambak dibiarkan hingga 5-7 hari. Setelah diyakini bahwa berbagai hama di dalam tambak telah mati, maka pengisian air kembali dilakukan. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada tahap ini ketinggian air dipelataran cukup 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari untuk dilakukan pemupukan dasar. Kemudian setelah pemupukan dilakukan penambahan air pada tambak dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan pakan alami (klekap). Pada ketinggian air 40 cm dari pelataran tambak maka air tambak dipertahankan untuk persiapan penebaran benih ikan.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>3. Persiapan Benih</b><br />Dalam persiapan benih ikan bandeng yang akan ditanam dalam proses pembesaran terdapat beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>a. Kegiatan Peneneran</i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kegiatan peneneran adalah pemeliharaan benih ikan bandeng dari ukuran nener hingga mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran benih ikan ini sudah dapat digunakan pada kegiatan penggelondongan. Luas tambak untuk kegiatan peneneran relatif lebih kecil dan biasa dikenal dengan sebutan baby box. Perbandingan luas petak peneneran, penggelondongan, dan pembesaran adalah 1:9:90. lama pemeliharaan dipetak peneneran berkisar 30-45 hari tergantung pada kondisi pakan alami dan ukuran ikan.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>b. Kegiatan Penggelondongan</i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kegiatan penggelondongan adalah lanjutan pemeliharan benih dari ukuran gelondongan kecil (pre-fingerling) hingga mencapai ukuran gelondongan. Kegiatan penggelondongan ini dilakukan kurang lebih selama 30 hari atau pada saat ukuran berat ikan antara 3-5 gr/ekor. Setelah kegiatan penggelondongan baru benih ikan bandeng dapat dipelihara di petak pembesaran.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>4. Penebaran Benih</b><br />Faktor-faktor penebaran benih yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut (Mudjiman, 1988):<br /><i><b>a. Padat Tebar</b></i><br />Benih ikan bandeng yang ditebar dipetak pembesaran untuk menghasilkan ikan ukuran konsumsi disesuaikan dengan metode pembesaran ikan bandeng yang dilaksanakan. Untuk metode tradisional yang disempurnakan padat tebarnya adalah 2-3 ekor/ m2. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lama pemeliharaan pada pembesaran ikan bandeng dengan metode tradisional yang disempurnakan adalah 4 bulan.<br /><i><b>b. Waktu Penebaran</b></i><br />Penebaran benih bandeng harus segera dilaksanakan setelah petakan tambak siap untuk pemeliharaan. Warna air tambak terlihat kehijauan oleh plankton. Keterlambatan penebaran akan memberikan peluang hama dan penyakit berkembang didalamnya. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Waktu penebaran dilakukan sore hari atau menjelang matahari terbenam pukul 16.00-18.00 atau pagi hari sebelum matahari terbit sampai pukul 07.30 karena pada waktu ini kondisi fluktuasi suhu tidak mencolok, parameter air dan lingkungan tidak banyak berubah.<br /><i><b>c. Aklimatisasi</b></i><br />Aklimatisasi adalah proses penyesuaian biota yang dipelihara dengan lingkungan baru yang akan digunakan untuk budidaya ikan. Melalaui proses adaptasi ini secara fisiologi dan kebiasaan hidupnya secara perlahan-lahan disesuaikan dengan lingkungan barunya. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam kegiatan aklimatisasi sebelumnya telah disediakan petakan khusus yaitu petakan yang sangat sempit yang dibuat hanya untuk sementara dalam kegiatan aklimatisasi atau penyesuaian benih pada tambak. Ukuran petak ini disesuaikan dengan banyaknya benih yang akan ditebarkan. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Petakan ini dibuat di dekat pintu air dan dibatasi oleh pematang yang sempit (kecil). Diatas pematang dibangun atap yang terbuat dari gedek bambu yang dilapisi dengan plastik atau dari daun kelapa (welit). </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kegunaan atap ini adalah sebagai pelindung bagi benih dari sengatan sinar matahari yang kuat dan hujan, karena air hujan yang langsung mengalir kepetak aklimatisasi dapat menyebabkan kematian pada benih. Petak aklimatisasi ini diperlukan baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>5. Pemberian Pakan</b><br />Pakan merupakan komponen penting karena mempengaruhi pertumbuhan ikan, lingkungan budidaya serta memiliki dampak fisiologis dan ekonomis. Kelebihan pemberian pakan akan menyebabkan bahan organik yang mengendap terlalu banyak sehingga akan menurunkan kualitas air demikian juga kekurangan pakan akan menyebabkan pertumbuhan ikan turun dan tubuhnya lemah sehingga daya tahan terhadap penyakit menurun. Pakan disebarkan secara merata ke dalam tambak.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jenis pakan yang diberikan adalah pakan buatan dan pakan alami. Pakan buatan berbentuk pellet dengan berbagai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran (size) ikan. Kandungan nutrisi yang dibutuhkan dalam pakan ikan bandeng (Chanos chanos Forskal) antara lain protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, vitamin serta mineral. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pakan hidup adalah organisme hidup dalam tambak yang berfungsi sebagai pakan ikan. Pada umumnya jenis pakan ini adalah plankton. Fungsi plankton disamping sebagai pakan alami bagi ikan adalah penghasil oksigen dalam air.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>6. Monitoring Pertumbuhan</b><br />Monitoring pertumbuhan dimaksudkan untuk mengetahui pertumbuhan dalam petakan tambak secara individu, populasi dan biomas yang dilakukan secara periodik. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dalam pengambilan contoh (sampel) dan pemeriksaan ikan dengan dilakukan penjalaan (Jala tebar). Untuk mengamati respon ikan terhadap pakan serta kesehatan ikan dapat diamati menggunakan anco, sedangkan pengamatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup dilakukan pengamatan langsung berupa jumlah yang mati. Data yang terkumpul selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Monitoring pertumbuhan ini digunakan untuk menentukan jumlah pakan, infeksi hama penyakit serta waktu panen yang tepat. Pengambilan sampel atau sampling dilakukan tidak hanya pada satu titik tambak, atau hanya pada sisi tambak dimana ikan sering diberi pakan, tetapi harus dilakukan pada lima titik tambak, yaitu bagian tengah tambak dan empat titik yang lainnya yaitu empat sudut pada tambak. Hal ini bertujuan agar sampling atau pengambilan sampel yang dilakukan dapat benar-benar mewakili organisme yang dibudidayakan di tambak secara akurat.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>7. Perawatan Tambak Selama pembesaran</b><br />Untuk keberhasilan <a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/search/label/Teknis%20Budidaya%20Bandeng" target="_blank">usaha pembesaran bandeng</a> maka perlu dilakukan perawatan dengan baik selama pemeliharaan. Perawatan tersebut meliputi pengaturan air, perawatan pintu dan pematang, pemupukan susulan serta pemberian pakan tambahan.</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><i>a. Pengaturan Air</i></b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selama pemeliharaan, kualitas dan kedalaman air harus diperhatikan, sehingga benih dapat hidup dengan layak. Pergantian air yang teratur mempunyai keuntungan dalam menjaga kualitas air tetap baik. Selain itu, unsur hara dan organisme makanan benih ikan bandeng dapat disuplai ke tambak. Bila air tambak tidak pernah atau jarang diganti, akan menyebabkan terakumulasinya bahan beracun di tambak dan itu sangat berbahaya bagi kehidupan benih. Pergantian air dilakukan secara teratur bersamaan dengan adanya air pasang. Caranya adalah dengan mengeluarkan setengah atau sepertiga bagian air tambak sebelum terjadi air pasang, kemudian diganti dengan air pasang yang baru sampai ketinggian air semula.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada saat setelah terjadi hujan, maka air di tambak perlu segera diganti, karena air hujan akan mengencerkan salinitas. Hal ini dapat membahayakan kehidupan ikan yang sedang dipelihara. Kemudian juga untuk menjaga salinitasnya agar tetap stabil dan baik (payau) diperlukan juga sumber air tawar, sumber air tawar bisa diperoleh dari air sungai.</span><br />
</blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><i>b. Perawatan Pintu dan Pematang</i></b><br />Untuk menunjang keberhasilan pemeliharaan benih, pematang dan pintu tambak harus selalu diperiksa dan dirawat dengan baik. Maksud perawatan ini adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran atau rembesan air dari dalam tambak serta mencegah hilangnya benih. Demikian pula saringan di pintu tambak harus dibersihkan dengan sikat, untuk memudahkan dalam pertukaran air.<br /><i><b>c. Pemupukan Susulan</b></i><br />Sebelum kondisi makanan alami di tambak menipis (habis), segera dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan ini dimaksudkan untuk mensuplai unsur hara kedalam tambak, sehingga dapat menunjang pertumbuhan makanan alami. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung dari kesuburan makanan alami yang ada. Sebagai patokan dapat digunakan pupuk Urea dan TSP dengan dosis masing-masing 10 kg/ha. Dapat juga ditambah dedak halus sebanyak 100 kg/ha. Selain sebagai pupuk, dedak halus juga berfungsi sebagai makanan tambahan.<br /> </span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mudjiman juga mengatakan bahwa pemupukan sebaiknya dilakukan pada saat ada air pasang. Hal ini di maksudkan bila hasil pemupukan berpengaruh kurang baik terhadap kualitas air (seperti terjadi blooming), maka dengan segera dapat dilakukan pertukaran air. Pemupukan tidak boleh dilakukan pada saat akan turun hujan, karena air hujan dapat mengencerkan hasil pemupukan tersebut. Selain itu dalam melakukan pemupukan, pelataran tidak boleh diinjak-injak, karena akan merusak klekap yang tumbuh</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><b>d. Makanan Tambahan</b></i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pemberian makanan tambahan dilakukan apabila keadaan makanan alami sudah tidak dapat lagi menunjang pertumbuhan bandeng yang dipelihara. Jenis makanan buatan yang digunakan adalah pelet. Jumlah makanan yang diberikan kira-kira 5% dari berat total tubuh per hari. Pemberian makanan dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><b>8. Pengamatan Hama dan Penyakit</b></i><br />Hama dan penyakit yang sering mengganggu kegiatan budidaya ikan bandeng adalah sebagai berikut:<br /><i><b>a. Jenis-jenis hama berupa:</b></i></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ikan pemangsa seperti Kakap, Kerong-kerong, Payus, Bulan-bulan dan jenis ikan penyaing seperti Tilapia, dan Belanak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketam/kepiting, Belut, Tonang, yang merupakan hama yang sering membuat lubang dan merusak pematang pada tambak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ular air dan Burung seperti, Pucuk ikan, Bangau, dan lainnya, sebagai pemangsa yang sering mengancam kehidupan ikan dalam kegiatan budidaya di tambak.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ul>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selain itu perlu diperhatikan pengontrolan tambak secara terus-menerus yaitu mengurangi atau membasmi organisme pengganggu atau pemakan bentik yang tumbuh di sekitar tambak. Larva chironomid, cacing polychaete, dan siput yang merupakan sumber penyakit. Penggunaan kapur dan urea pada saat persiapan tambak akan membasmi organisme tersebut.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><b>b. Metode Pengandalian Hama</b></i><br />Ada 2 metode pengendalian hama yaitu :<br />1. Secara fisik dan<br />2. Secara kimiawi<br /><br />Secara fisik antara lain dengan cara :<br />a. Pengeringan dasar tambak<br />b. Pemasangan saringan pada pintu air<br />c. Pemasangan perangkap<br />d. Pemasangan tali-tali tidak berwarna (nylon) yang direntangkan di atas tambak untuk mencegah burung pemangsa.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: black;">Tabel 1.</span></b> <b>Jenis pestisida dan dosis penggunaan berdasarkan jenis hama</b></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt;"><tbody>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid none; border-width: 1.5pt 1.5pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 15.8%;" width="15%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.6pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>No</b></span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1.5pt 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.52%;" width="29%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.95pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Jenis Hama</b></span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1.5pt 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pestisida</b></span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1.5pt 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Dosis efektif</b></span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext; border-style: none solid; border-width: medium 1.5pt; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 15.8%;" width="15%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.6pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.52%;" width="29%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(bahan total)</b></span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 10.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1.5pt 1.5pt; height: 10.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 15.8%;" width="15%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.6pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dashed none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 10.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.52%;" width="29%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dashed none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 10.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dashed none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 10.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Per hektar</b></span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 29.75pt;"> <td nowrap="nowrap" rowspan="3" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1.5pt 1.5pt; height: 29.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 15.8%;" valign="top" width="15%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.6pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" rowspan="3" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none dashed dashed none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 29.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.52%;" valign="top" width="29%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 3.95pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbagai jenis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 3.95pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ikan liar</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none dashed none none; border-width: medium 1pt medium medium; height: 29.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bungkil biji teh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: -7.1pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> (bahan aktif saponin)</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1.5pt medium medium; height: 29.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">15-20 kg</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed dashed none none; border-width: 1pt 1pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rotenon (tepung)</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed solid none none; border-width: 1pt 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3-5 kg</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 6.65pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: dashed dashed dashed none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 6.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akar tuba</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: dashed solid dashed none; border-width: 1pt 1.5pt 1pt medium; height: 6.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">7-10 kg</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" rowspan="5" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1.5pt 1.5pt; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 15.8%;" valign="top" width="15%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.6pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" rowspan="5" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none dashed none none; border-width: medium 1pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.52%;" valign="top" width="29%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Trisipan (sumpil)</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none dashed dashed none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Brestan 60 G</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dashed none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">0,5 kg</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none dashed none none; border-width: medium 1pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Basudin 60 EC</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">0,5 lt</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed dashed none none; border-width: 1pt 1pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sumition 50 EC</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed solid none none; border-width: 1pt 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">0,1 lt</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed dashed none none; border-width: 1pt 1pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Diazinon 60 EC</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed solid none none; border-width: 1pt 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">0,1 lt</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed dashed none none; border-width: 1pt 1pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Brantasan (bubuk)</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: dashed solid none none; border-width: 1pt 1.5pt medium medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">0,3 kg</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1.5pt 1.5pt; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 15.8%;" valign="top" width="15%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.6pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: dashed dashed dashed none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.52%;" valign="top" width="29%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Larva chironomid</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: dashed dashed dashed none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sumition 50 EC</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: dashed solid dashed none; border-width: 1pt 1.5pt 1pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">0,1 lt</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 9.45pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1.5pt 1.5pt; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 15.8%;" valign="top" width="15%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.6pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none dashed solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.52%;" valign="top" width="29%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kepiting</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none dashed solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.96%;" valign="top" width="31%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sevin (bubuk)</span></div>
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1.5pt medium; height: 9.45pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 22.72%;" width="22%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 21.55pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2 kg</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />
<br />
<i><b>c. Cara Pemakaian Pestisida</b></i></span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bungkil biji teh ditumbuk hingga halus (bubuk), kemudian direndam dalam air selama semalam. Disebar merata ke dalam tambak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bubuk rotenon dicampur dengan air secukupnya, kemudian disebar merata ke dalam tambak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akar tuba ditumbuk hingga halus (bubuk), direndam dalam air selama satu malam, kemudian diambil ekstraknya dan disebarkan merata kedalam tambak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Brestan dicampur air secukupnya, kemudian disebar merata ke dalam tambak. Setelah aplikasi tambak harus direklamasi (genangi tambak dengan air laut atau payau selama 1 malam, lalu kuras)</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sevin, dengan membuat umpan dari ikan rucah yang dilumuri dengan bubuk sevin, kemudian ditaruh disekitar lubang kepiting (pada saat pemeliharaan) atau disebar merata pada saat persiapan tambak (tambak berair sekitar 10 cm) dan setelah aplikasi tambak perlu dicuci. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><b>d. Penyakit pada Bandeng</b></i><br />Penyakit ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulan gangguan pada ikan, sehingga dapat menimbulan kerugian dalam bereproduksi. Timbulnya penyakit pada ikan disebabkan oleh ketidakserasian antara 3 faktor, yaitu kondisi lingkungan, kondisi ikan itu sendiri, dan organisme patogen.<br />Jenis penyakit yang pernah dilaporkan yang menyerang ikan bandeng adalah:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sisik atau kulit kotor penyakit ini disebabkan oleh Caligus Sp dan Piscicolla Sp, gejalanya yaitu nafsu makan ikan berkurang, susunan sisik rusak, ikan terlihat malas.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sirip ekor patah dan rusak penyakit ini disebabkan oleh Fiorrot disease</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>9. Pemanenan</b><br />Setelah ikan bandeng mencapai ukuran konsumsi, maka dilakukan pemanenan. Panen dapat dilakukan secara bertahap (selektif) maupun secara total.<br /><b>a. Panen Bertahap</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEf_W5Xf0pg7Mj2aY-Q6R8uw8VNGW18mP3yzUzEFyssNwSktnqu7kxRchc-a-Pw4qT0n_jRrZ8zYwd0LBnVTTuE0_BukMbycEDlCniAbuPmyHoZV2W2M0mTXz8GyKOwppoynxJv9opMs5y/s1600/Panduan+Cara+Budidaya+Bandeng+Lengkap+dari+Awal+Sampai+Panen.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="budidaya bandeng lengkap" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEf_W5Xf0pg7Mj2aY-Q6R8uw8VNGW18mP3yzUzEFyssNwSktnqu7kxRchc-a-Pw4qT0n_jRrZ8zYwd0LBnVTTuE0_BukMbycEDlCniAbuPmyHoZV2W2M0mTXz8GyKOwppoynxJv9opMs5y/s400/Panduan+Cara+Budidaya+Bandeng+Lengkap+dari+Awal+Sampai+Panen.jpg" title="budidaya bandeng lengkap" width="400" /></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Panen bandeng secara bertahap dapat dilakukan dengan metode menyerang air atau yang dikenal dengan sebutan ngerocok. Hal ini sesuai dengan sifat bandeng yang selalu menentang arus (aliran air). Caranya adalah pada saat surut air tambak dikeluarkan sebagian. Kemudian pada saat terjadi pasang yang cukup tinggi, air baru dimasukan ke tambak melalui pintu air yang ditutup dengan saringan kasar, ikan bandeng akan segera menyongsong datangnya air baru tersebut. Dengan demikian, ikan akan terkumpul dalam petak penangkapan (catching pond). Selanjutnya ikan tersebut ditangkap dengan menggunakan jaring.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>b. Panen Total</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada umumnya panen bandeng secara total dilakukan dengan cara pengeringan tambak. Caranya adalah air dalam tambak dikeluarkan secara perlahan-lahan sampai air yang ada didalam tambak hanya mengisi bagian pada caren saja. Ikan bandeng akan berkumpul di caren tersebut. Pemanenan dapat dilakukan dengan alat berupa jaring yang ditarik (diseret) sepanjang caren. Dapat juga menggunakan kerai bambu yang didorong sepanjang caren oleh beberapa orang. Dengan kerai ini, ikan dikumpulkan disuatu tempat tertentu yang luasnya terbatas (sempit). Selanjutnya dilakukan penangkapan dengan alat tanggok (scoop net).</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pemasaran</b><br />Pemasaran merupakan lanjutan aktivitas pasca panen yang menentukan harga. Tinggi rendahnya harga di tingkat petani pembudidaya ikan bandeng seringkali merupakan manipulasi dari pedagang pengumpul atau perantara untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.<br />Harga sangat dipengaruhi oleh tingkat permintaan dari konsumen dan penawaran dari produsen yang efektif, pasok uang harga, barang subtitusi, faktor musim, margin pemasaran, pola distribusi, kebijaksanaan harga dan harga tingkat umum.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-44930426183210818242016-05-26T22:15:00.000+07:002016-05-26T22:15:00.162+07:00Begini Caranya Mempercepat Panen Bandeng Dengan Gedebog Pisang. Bagikan ya..!!<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmp9vXExhPC2_p51r2pX9AKurOXk5srFVsBNLEfbkEwfk1OJeyQjO58r55t8fPm0h0CkRogDLbmqThRDEn2l6kV_PG8T69TI6aluX_1Q9vJqlBJ0asFA8-2Vtm5TN4d_G75lerEbGm2H-v/s1600/Begini+Caranya+Mempercepat+Panen+Bandeng+Dengan+Gedebog+Pisang.+Bagikan+ya..%2521%2521.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Begini Caranya Mempercepat Panen Bandeng Dengan Gedebog Pisang. Bagikan ya..!!" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmp9vXExhPC2_p51r2pX9AKurOXk5srFVsBNLEfbkEwfk1OJeyQjO58r55t8fPm0h0CkRogDLbmqThRDEn2l6kV_PG8T69TI6aluX_1Q9vJqlBJ0asFA8-2Vtm5TN4d_G75lerEbGm2H-v/s320/Begini+Caranya+Mempercepat+Panen+Bandeng+Dengan+Gedebog+Pisang.+Bagikan+ya..%2521%2521.JPG" title="Begini Caranya Mempercepat Panen Bandeng Dengan Gedebog Pisang. Bagikan ya..!!" width="320" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar hanya ilustrasi saja.</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/begini-caranya-mempercepat-panen-bandeng-dengan-gedebog-pisang.html" target="_blank"><b>SeputarTambak </b></a>- Keberhasilan Muhidin beternak bandeng tidak lepas dari teknologi yang baru diterapkannya: tidak perlu diberi pelet, tinggkat kelulusan hidup 97-98%, padat penebaran tinggi, dan masa pengusahaannya cuma 50 hari. ‘Saya hanya mengikuti anjuran Bapak Junaedi,’ ungkapnya singkat. Junaedi yang dimaksud adalah seorang formulator pupuk yang mencoba membantu meningkatkan hasil panen para petambak bandeng di daerah pesisir utara Cirebon.<br /><br />Ketika dikonfirmasi, Junaedi mengatakan lahan-lahan tambak di pesisir utara Cirebon sudah rusak, miskin hara. ‘Dengan kondisi miskin hara tidak mungkin petambak bandeng mendapat hasil tinggi. Bahkan ada petambak kawakan bilang, beternak bandeng di pesisir utara Cirebon hanya buang uang dan tenaga,’ kata lulusan Jurusan Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Sudirman, itu. Itu memang dirasakan Muhidin, selama 31 tahun bergelut dengan ikan bermulut mungil itu tidak pernah untung besar. ‘Kalau tidak rugi, paling pas-pasan,’ ujarnya.<br /><br /><span style="color: #cc0000;"><b>Gedebong pisang</b></span><br />Teknologi yang diterapkan Muhidin sebetulnya sangat sederhana. Mula-mula kolam dikeringkan. Saat itulah pria 46 tahun itu menaburkan cacahan 20 gedebong pisang. Menurut Junaedi gedebong pisang kaya unsur fosfor organik yang tidak merusak tanah kolam. Karena tanah tetap gembur, unsur hara di dalam kolam mudah diserap tanaman yang menjadi makanan bandeng yaitu klekap. Penggunaan gedebong cukup 1 kali dalam setahun atau 5 periode.<br /><br />Setelah itu kolam dengan kedalaman 60-80 cm (dasar kolam menyerupai punggung kura-kura) itu diisi air hingga macak-macak. Jangan lupa air disaring agar tidak banyak predator masuk. Gunakan racun jika terlihat banyak predator. Tiga hari kemudian isi dengan air hingga ketinggian 40-60 cm. Terlalu dalam, sinar matahari yang dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis tidak bisa masuk ke dasar kolam.<br /><br />Muhidin masih menambahkan 1 liter probiotik untuk meningkatkan kesuburan kolam. Probiotik yang berisi mikroba itu dicampurkan ke dalam 50 liter air, lalu disebar merata ke seluruh kolam. Biarkan kolam selama 3 hari sebelum bibit bandeng ditebar. Bibit yang digunakan berukuran 2,5-3 cm dengan padat penebaran 3.000 ekor. ‘Idealnya bibit berukuran 5 cm supaya lebih kuat. Tapi karena ketersediaan terbatas, bibit ukuran lebih kecil pun diambil,’ tutur Muhidin.<br /><br />Tiga pekan berselang Muhidin kembali menambahkan suplemen yang berasal dari ekstrak kotoran walet, sayur-sayuran, dan buah-buahan, serta ikan. Dosisnya sama, 1 liter untuk kolam seluas 4.000 m2. Tujuannya untuk mengantisipasi ketersediaan pakan yang berkurang setelah bandeng tumbuh besar. ‘Suplemen ini boleh digunakan, boleh juga tidak jika klekap yang tumbuh bisa mencukupi kebutuhan ikan,’ tutur Junaedi, formulator suplemen.<br /><span style="color: #cc0000;"><b><br />Tumbuh cepat</b></span><br />Meski tanpa diberi pakan pelet, pertumbuhan bandeng luar biasa cepat. ‘Saya kaget, pada umur 50 hari bandeng sudah besar-besar: sekilo isi 10 ekor,’ kata Muhidin. Saat itu juga Muhidin dan Fuji, istrinya, melakukan pemanenan. Padahal biasanya dengan budidaya konvensional dibutuhkan waktu 5-6 bulan untuk mencapai bobot sekilo isi 10 ekor. Itu pula yang Trubus saksikan ketika akhir Desember 2008 berkunjung ke kolam pembesaran milik Muhidin. Puluhan bandeng berumur 43 hari yang diambil sebagai sampel rata-rata berbobot 10-12 ekor per kilogram.<br /><br />‘Bandeng tumbuh cepat karena klekap tumbuh subur, sehingga ketersediaan pakan melimpah. Tapi Saya juga tak menduga panen bisa secepat itu,’ imbuh Junaedi. Pria yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat itu memang melihat keanehan saat bibit ditebar. Biasanya bibit yang baru ditebar muncul ke permukaan setelah 10 hari. Namun, dengan teknologi baru, bibit bandeng sudah terlihat ‘berjalan-jalan’ beberapa jam kemudian. Itu artinya bibit langsung bisa beradaptasi dengan lingkungan sehingga tidak terjadi stagnasi pertumbuhan.<br /><br />Selain tumbuh supercepat, tingkat kelulusan hidup juga meningkat drastis dari 70% menjadi 98%. Itu lantaran gedebong pisang dan probiotik bisa menstabilkan salinitas dan pH air. ‘Bandeng sangat peka terhadap perubahan salinitas. Salinitas naik di atas 35 ppm saja, teler semua,’ kata Arif Budiman, yang juga menerapkan teknologi baru budidaya bandeng. ‘Alhamdulillah tingkat kematian bandeng bisa ditekan, sekalipun musim kemarau yang biasanya banyak mati,’ lanjutnya. Arif menuturkan petambak di Desa Ender, Cirebon, tidak jauh dari Bendungan-tempat Arif membudidayakan bandeng-memperoleh tambahan udang putih hingga 99 kg dari tambaknya. Musababnya, udang liar yang terbawa dari laut pasang itu bisa hidup nyaman di tambak.<br /><br />Dengan singkatnya waktu pengusahaan dan tidak perlu pakan pelet, jelas biaya produksi terpangkas habis. Muhidin menghitung-hitung, terjadi penghematan 80%. Bayangkan ketika masih menggunakan cara konvensional untuk memelihara 2.000 ekor butuh biaya pemeliharaan Rp2-juta. Namun dengan cara baru, biaya hanya dikeluarkan untuk bibit seharga Rp80/ekor serta probiotik dan suplemen masing-masing Rp62.000/liter. Pantaslah dengan harga bandeng Rp8.500-Rp9.000/kg pun, petambak menjadi lebih terbantu dan mendapatkan hasil yang lebih banyak.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Sumber: http://www.trubus-online.co.id</span></span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-30954727367957208282016-05-26T09:36:00.000+07:002016-05-26T09:44:58.305+07:00Cara Budidaya Ikan Bandeng Agar Cepat Besar<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Cara Budidaya Ikan Bandeng Agar Cepat Besar</b> - Pada postingan kali ini, kami akan berikan sebuah informasi yang sangat bermanfaat bagi anda para pembudidaya bandeng. Sebuah sulusi untuk meningkatkan hasil panen bandeng dengan cara yang mudah, murah dan terbukti berhasil.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara yang akan saya sampaikan ini tidak terlalu sulit karena hanya menambahkan sebuah produk pupuk organik khusus tambak yang akan membuat tambak anda kembali bagus seperti dahulu dan hasil kembali meningkat.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sudah banyak yang berhasil menggunakan produk ini terbukti dengan semakin bertambahnya permintaan akan pupuk organik khusus tambak ini.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk menambah keyakinan anda akan manfaat dari pupuk organik tambak udang dan bandeng ini, silahkan saksikan video testioni berikut ini.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lokasi di Desa Sedari, Kec. Cibuaya, Kab.Kerawang, Jawa Barat milik bapak H. achmad Saefudin.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Beliau baru memakai produk kami sekitar 5 bulan. </span><br />
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="480" src="https://www.youtube.com/embed/yV44icdHgcc?rel=0" width="640"></iframe></center>
Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-40046135518336103152016-05-24T22:05:00.001+07:002016-05-24T22:05:48.548+07:00Hama dan Penyakit Bandeng Yang Wajib Di Ketahui<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh605Qu70isKHM-9g01O0KzatZou3bNXLcqKSaahlGEc-6puxAffLaSrmBzSzvywA315ML8YQzCNUPmFkBDX2uVeVjCP_P5VT1bAht_xhv9XnGPqRxyboQ91Cq0jHzPrwRaWlYT_TB6IoUb/s1600/Hama+dan+Penyakit+Bandeng+Yang+Wajib+Di+Ketahui.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Hama dan Penyakit Bandeng Yang Wajib Di Ketahui" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh605Qu70isKHM-9g01O0KzatZou3bNXLcqKSaahlGEc-6puxAffLaSrmBzSzvywA315ML8YQzCNUPmFkBDX2uVeVjCP_P5VT1bAht_xhv9XnGPqRxyboQ91Cq0jHzPrwRaWlYT_TB6IoUb/s320/Hama+dan+Penyakit+Bandeng+Yang+Wajib+Di+Ketahui.jpg" title="Hama dan Penyakit Bandeng Yang Wajib Di Ketahui" width="320" /></a><b>Hama dan penyakit ikan Bandeng - </b>Hama merupakan sumber penyakit pada ikan yang sering menyerang kolam budidaya. Hama merupakan hewan yang berukuran lebih besar dan mampu menimbulkan gangguan pada ikan, yang terdiri dari predator, kompetitor, dan pencuri.<br />
<br />
Sumber penyakit yang sering menyerang ikan dikelompokkan menjadi 3, yaitu:<br />
<ol>
<li>hama, </li>
<li>parasiter, dan </li>
<li>non parasiter. </li>
</ol>
Parasiter adalah penyait yang disebabkan oleh aktifitas organisme parasit, seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, dan udang renik.<br />
Non parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh hama atau parasit, tetapi disebabkan oleh lingkungan, pakan, dan keturunan (Suwarsito dan Mustafidah 2011).<br />
<br />
Penyakit ikan adalah sesuatu yang dapat menimbulkan ganguan pada ikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan oleh organisme lain, pakan, maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang kehidupan ikan. Sedangkan penyakit ikan dibedakan menjadi dua yaitu penyakit infeksi (biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur) dan penyakit non infeksi (seperti stres, tumor, gangguan gizi pakan, dan traumatik).<br />
<br />
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa hama terdiri dari predator, kompetitor, dan pencuri. Berikut contoh hewan kompetitor dan predator yang biasanya menyerang ikan bandeng adalah belanak, payus, bioso, serta kepiting. Sedangkan hewan penyaing pakan dan ruang adalah ikan mujair, udang, serangga, sera siput. Sedangkan penyaki pada ikan bandeng dapat disebabkan oleh bakteri, virus, ektoparasit, dan lingkungan yang kurang baik untuk pertumbuhan. Ektoparasit yang sering meyerang ikan bandeng biasanya adalah Caligus sp., Trichodina sp., Caligus epidemicus, Caligus punctatus, Lernaea, dan Dactylogyrus (Fidyandini et.al 2012).<br /><b> </b><br />
<b>Penanggulangan Hama Dan Penyakit Pada Ikan Bandeng</b><br />Pemberantasan hama yang lazim dilakukan adalah dengan pengeringan dasar lahan dan dilakukannya pengapuran maupun dengan bahan kimia. Jika pengeringan belum maksimal maka akan menghasilkan pertumbuhan klekap yang kurang baik juga, maka untuk mengatasi permasalahan ini selanjutnya ditambahkan Saponin 50 kg/ha lalu pengapuran dengan dosis 500 kg/ha untuk meninngkatkan pH tanah, biasanya saponin direndam dulu dalam air selama 12 jam sekaligus memberantas hama dan penyakit (Fidyandini et.al 2012).<br />Menurut Rangka dan Asaad (2010), menjelaskan bahwa pengandalian hama pada budidaya ikan bandeng yang dilakukan di Kabupaten Sinjai adalah sebagai berikut:<br /><b>a. Pengendalian Dini</b><br />Pengendalian dini dilakukan bersmaan dengan persiapan tambak (pengeringan, pengapuran dan pemberian saponin). Selain itu, pemasangan saringan pada pintu air tambak sangat berguna mencegah masuknya predator atau penyaing ikan bandeng ke dalam tambak.<br /><b>b. Pengendalian Lanjutan</b><br />Pengendalian selanjutnya dilakukan dengan monitoring terhadap gangguan ular, kepiting, dan jenis ikan lain sebagai penyaing.<br /><br />
<b>Ciri-ciri Ikan Bandeng yang terinfeksi penyakit</b><br />Dibawah ini akan dijelaskan beberapa ciri ikan bandeng yang terkena penyakit khususnya oleh ektoparasit.<br /><i><b>1. Trichodina sp.</b></i><br />Trichodina sp. merupakan parasit yang biasa ditemukan hampir disetiap perairan. Biasanya parasit ini menyerang ikan yang terlebih dahulu terkena parasit lain, seperti luka, sakit, setres, dan sebagainya. Jadi boleh dikatakan penyakit yang disebabkan oleh parasit ini merupakan infeksi sekunder. Ciri-ciri ikan bandeng yang terserang parasit ini adalah sebagai berikut :<br />
<ul>
<li>Terdapat bintik putih keabuan pada bagian yang terserang parasit ini terutama kepala dan punggung.</li>
<li>Nafsu makan ikan bandeng hilang, sehinga ikan menjadi kurus dan lemah.</li>
<li>Produksi lendir bertambah, sehingga ikan kelihatan mengkilat.</li>
<li>Parasit ini biasa menyerang insang dan kulit.</li>
</ul>
Trichodina sp.diduga menyerang ikan karena kepadatan kolam tinggi sehingga pergesekan ikan yang terinfeksi terjadi ikan mengalami stressakibat fluktuasi kualitas air karena perubahan musim dan pemberian pakan yang kurang atau tidak optimal (Adelaide et.al 2011).<br /><br />
<i><b>2. Lernea sp.</b></i><br />Parsit ini menyebabkan penyakit learneasis. Penyakit ini biasanya menyerang pada saat pembenihan atau pendederan. Ikan yang terserang penyakit ini mengalami luka pada tubuhnya dan terlihat dengan jelas cacing jangkar yang menempel dengan kuatnya dibagian badan, sirip,insang dan mata. Parasit ini sangat berbahaya karena menghisap cairan tubuh ikan untuk perkembangantelurnya. Selain itu bila parasit ini mati, akan meninggalkan berkas lubang pada kulit ikan sehinggaakan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Parasit ini dalam siklus hidupnya mengalami tiga kaliperubahan tubuhnya yaitu nauplius, copepodit dan bentuk dewasa.<br />
<br />
<br />Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-63867456665653522922016-05-24T19:45:00.001+07:002016-05-24T19:45:17.459+07:00Cara Budidaya Bandeng Yang Banyak Digunakan Oleh Para Petambak Di Indonesia<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/cara-budidaya-bandeng-yang-banyak-digunakan.html" target="_blank"><b>Cara Mudah Budidaya Ikan Bandeng</b></a> - Satu komoditas perikanan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi di samping udang yang dibudidayakan di tambak ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) baik untuk konsumsi domestik dan ekspor ke negara-negara asing dalam bentuk segar maupun olahan. Bandeng juga Memiliki manfaat ikan bandeng bagi kesehatan.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNLkx-tWNaWMqRxf1LkmxTtRKKuSKid9Zj1Q7FcD485KLa26P65l3K2pj1znsHL8wH0-ONmLw7cVVsjn4U3O1eMgJXe9t_m5Zu9x3Ap06rJNLOdWNj3l2t1rcG8Qo5Brm1PVO0TQg8kkUR/s1600/Cara+Budidaya+Bandeng+Yang+Banyak+Digunakan+Oleh+Para+Petambak+Di+Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Cara Budidaya Bandeng Yang Banyak Digunakan Oleh Para Petambak Di Indonesia" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNLkx-tWNaWMqRxf1LkmxTtRKKuSKid9Zj1Q7FcD485KLa26P65l3K2pj1znsHL8wH0-ONmLw7cVVsjn4U3O1eMgJXe9t_m5Zu9x3Ap06rJNLOdWNj3l2t1rcG8Qo5Brm1PVO0TQg8kkUR/s400/Cara+Budidaya+Bandeng+Yang+Banyak+Digunakan+Oleh+Para+Petambak+Di+Indonesia.jpg" title="Cara Budidaya Bandeng Yang Banyak Digunakan Oleh Para Petambak Di Indonesia" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi gambar by: http://www.antaranews.com</td></tr>
</tbody></table>
<br /><span style="color: #cc0000;"><b>Cara Mudah Budidaya Ikan Bandeng</b></span><br />Kegiatan budidaya ikan bandeng di tambak telah dikembangkan untuk waktu yang lama, hal ini didukung oleh potensi sumber daya alam yang sangat baik, terutama ketersediaan benih ikan bandeng (Nener) baik secara alami atau dari hatchery dalam Keperawatan - Keperawatan Hatchery (Hatchery), tapi produksi dan produktivitas relatif masih rendah.<br /><br />Rendahnya produksi dan produktivitas antara lain disebabkan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan tentang teknis ikan petani ikan budidaya bandeng yang perlu diperbaiki, antara lain, melalui Technical Reference Guide Budidaya bandeng.<br /><br />Bandeng merupakan ikan yang tinggi protein. Bandeng merupakan ikan yang mengkonsumsi tumbuhan dengan berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5-6 bulan. Ada beberapa tahapan dalam budidaya bandeng.<br /><br />Bandeng dalam bahasa Inggris (Chanos chanos), disebut ikan bandeng menetas di laut dalam, setelah menetas 2-3 minggu kemudian bermigrasi ke tepi, pantai dan bakau-bakau dan kembali lagi ke laut tengah untuk berkembang biak. <br /><br />Bentuk tubuh bandeng ramping seperti torpedo dan berenang cepat, keperakan putih dan biru dalam sisi kulitnya. ikan ini pemakan tumbuhan plankton ganggang, lumut, klekap (herbivora) yang tumbuh di dasar perairan. Ikan ini dibudidayakan untuk konsumsi rumah tangga dan restoran dalam bentuk susu kari, digoreng, direbus, asap dan panggang.<br /><br />Bandeng (Chanos chanos) adalah sejenis ikan laut dari Family Chanidae, Ordo Malacopterygii. Namun ikan bandeng diklasifikasikan Euryhalin yang memiliki daya penyesuaian (toleransi) cukup tinggi terhadap perubahan kadar garam (salinitas) mulai dari 0-60 per mil. Selain itu, juga cukup tahan terhadap perubahan suhu tinggi hingga 40 derajat Celcius. <br /><br />Bandeng pertama di ketahui hidup di India di laut Fasifik berkerumun di sekitar terumbu pesisir dan pulau tapi ahir-ahir hidup di air payau, danau air tawar. Untuk bandeng pertanian adalah pembesaran lebih cocok dilakukan di tambak air payau untuk menumbuhkan pakan alami dan artificial feeding atau pelet. <br /><br />Tingkat pH tanah yang optimal untuk bandeng antara 7-8, dengan kandungan oksigen terlaru 3,5 ppm. Hal ini juga dapat beradaptasi dengan perbedaan salinitas yang ekstrim.<br /><br /><span style="color: #cc0000;"><b>PERSIAPAN TAMBAK UNTUK BUDIDAYA</b></span><br /><br />Lokasi kolam bandeng budidaya telah dipilih, antara persyaratan lainnya :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tanah dapat pasang surut air. Tinggi yang ideal pasang surut adalah 1,5 - 2,5 m.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam pasang surutnya lokasi lebih rendah di bawah 1 meter pengelolaan air dengan menggunakan pompa.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Air segar tersedia untuk mengatur kadar garam yang cocok untuk pertumbuhan bandeng.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tekstur tanah yang ideal adalah tanah liat berpasir, karena tanah dapat menahan air sumur.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lokasi yang ideal ada sabuk hijau (green belt) hutan mangrove ditumbuhi dengan panjang minimal 100 m dari garis pantai.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keadaan sosial ekonomi untuk mendukung operasi seperti budidaya keamanan yang kondusif.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam hal ini kolam yang disiapkan adalah kolam yang telah ada dan telah berulang kali melaksanakan budidaya dan panen bandeng. jadi kita tidak lagi berbicara tentang pemilihan lokasi (tapak) dan tata letak kolam, </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Petani ikan meskipun tidak benar dalam memenuhi tahapan persiapan budidaya, mereka memang bisa panen bandeng namun hasilnya kurang maksimal karena langkah-langkah dalam penyusunan kolam ini sering diabaikan atau tidak dilakukan dengan benar. <br />Untuk menghasilkan petani memanen tambak bandeng harus mengikuti tahapan sebagai berikut:<br /><br /><i><b>Pengeringan Kolam .</b></i></span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Air dikeringkan melalui saluran pembuangan</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Benteng kolam bocor benar disegel dan diperkuat</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lumpur cair ditambah atau dibuang di kolam</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tampaknya kering tambak retak bawah -retak (2 minggu).</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pintu masuk air untuk menghindari kebocoran diperbaiki dalam posisi yang lebih tinggi</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pintu drainase posisi yang lebih rendah dan berfungsi untuk pengeringan kolam saat panen bandeng</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">.</span></li>
</ol>
<i><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pemupukan dan pengapuran dasar tambak</span></b></i><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah dasar tambak terlihat retak -retak berikutnya langkah dalah pemupukan dasar tambak agar mampu menghasilkan kolam bandeng seperti yang diharapkan dalam waktu yang relatif lama menghindari penggunaan pupuk buatan / organik.<br /><b><i><br />Penggunaan pupuk anorganik hanya bisa berlangsung dalam waktu singkat dan karena itu menggunakan pupuk organik sebagai berikut:</i></b></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kompos / pupuk kandang berasal dari dosis 1-3 ton / ha, jumlah kapur 1-2 ton / ha kapur disesuaikan dengan pH tanah.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siram / organik semprot pupuk cair 4 liter / ha dan selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sampai panen.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah pemupukan dasar tambak dilakukan, pengisian air secara bertahap (30%) sampai tiga kali tingkat dari 50 cm. Setelah itu air di biarkan selama 2 minggu</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada saat air pasang naik masuk cukup tinggi ke kolam air melalui filter pada asupan air (inlet).</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketinggian air kolam dipelataran sekitar 10 cm. Lalu pintu tertutup dan asupan air dalam air kolam dibiarkan selama tiga hari, dengan tujuan untuk memperbaiki struktur tanah berada dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan makanan alami. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada saat asupan berikutnya penggunaan air yang terbuat dari saponin (biji teh) untuk pemberantasan hama yang ada di kolam dan merangsang pertumbuhan fitoplankton. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah diberi saponin, kolam dibiarkan sampai 5-7 hari. Setelah diyakini bahwa berbagai hama di kolam telah mati, pengisian air kembali dilakukan. Pada tahap ini air level 10 cm dipelataran cukup dan dibiarkan selama 3 hari untuk melakukan pemupukan dasar. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemudian setelah itu, penambahan air di dalam kolam dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan pakan alami (klekap). Pada ketinggian 40 cm air dari air kolam tambak halaman dipertahankan dalam persiapan untuk penebaran ikan.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ukuran dari 10 cm dengan padat tebar 50 ekor / meter dengan cara kemasan plastik pertama kali masuk ke dalam kolam berisi ikan 1-2 jam hingga suhu air di kolam dan air dalam kemasan yang sama atau tepat untuk menghindari stres ikan.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><span style="color: #cc0000;"><b>PEMBERIAN PAKAN</b></span><br />Benih yang baru ditebar harus tetap harus makan cukup makanan ditambak yaitu makanan alami yang sudah tumbuh. Setelah 2 minggu ditaburkan pupuk cair organik lagi untuk menumbuhkan pakan alami.<br /><br />Memasukkan kompos / pupuk kandang dengan melubangi ke dalam goni plastik dan dimasukkan ke dalam kolam untuk menumbuhkan pakan alami untuk menekan penggunaan pakan buatan dapat mengurangi biaya produksi.<br />Makanan buatan disesuaikan dengan kondisi pakan alami di dalam tambak dapat dilakukan setelah 3 bulan di peternakan ikan panen bandeng dalam ukuran yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan pasar lokal atau lokal.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #cc0000;"><b>PANEN IKAN BANDENG</b></span><br />Panenen Bandeng dapat dilakukan dengan dua cara:<br /><br /><i>Harvest Selektif:</i> yaitu dengan pengeringan / menghilangkan air dari kolam sebanyak 70% maka menyeser dengan jaring ikan diurutkan / ikan yang dipilih dipanen besar atau ikan memenuhi ukuran yang diharapkan dan kemudian dijual ke pasar atau pedagang.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Total panen:</i> panen tersebut dilakukan secara bersamaan atau pada saat yang sama besar dan kecil semua dipanen dan dijual ke pasar atau ke pedagang ikan.</span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-10858027795689003662016-05-24T09:39:00.002+07:002016-05-24T09:39:38.286+07:00Testimoni Produk NASA pada Lahan Tambak Udang Milik Bapak Maksun<center>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="480" src="https://www.youtube.com/embed/qP0hfnqeYV8?rel=0" width="640"></iframe></span></center>
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Usia panen yang biasanya 3
bulan bisa dipanen pada umur 47 hari dengan bibit gelondongan(bibit
ukuran besar usia/74hari dari benur) dengan size panen 40-50 ekor per kg.</span><br />
Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-1935763786461837072016-05-24T09:29:00.000+07:002016-05-24T09:29:13.986+07:00Aplikasi Tambak Organik Nusantara Untuk Persiapan Lahan Tambak<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Aplikasi penggunaan produk organik NASA khususnya <b><a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2015/10/pupuk-khusus-tambak-udang-dan-bandeng.html" target="_blank">Tambak Organik Nusantara</a></b> pada lahan tambak dari awal aplikasi sampai aplikasi dilapangan.</span><br />
<br />
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="480" src="https://www.youtube.com/embed/VdeUE0eRI9c?rel=0" width="640"></iframe></center>
Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-73549035322751019262016-05-24T09:14:00.001+07:002016-05-24T09:15:57.612+07:00Panen Udang Vaname Dengan Menggunakan Produk Organik NASA<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/panen-udang-vaname-dengan-mwnggunakan-produk-organik-nasa.html" target="_blank"><b>Testimoni</b> </a>- Dalam video testimoni ini, produk yang digunakan antara lain POC NASA dan TON.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">POC NASA untuk menambah nutrisi yang dicampurkan ke pakan dan untuk terapi lahan tambak mengguanakn produk TON atau Tambak Organik Nusantara. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selamat menyaksikan...</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Informasi dan pemesanan produk hubungi kami di halaman <b><a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/p/cara-pemesanan-produk-pupuk-organik-ton.html" target="_blank">pemesanan</a></b>.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">P<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="480" src="https://www.youtube.com/embed/I-AWkNxFJYY?rel=0" width="640"></iframe></span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-52472976979026299662016-05-23T10:09:00.000+07:002016-05-23T10:09:01.347+07:00Mengenal Phytoplankton pada Teknis Budidaya Udang Vaname<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjaGrH1DcXJLbDJZnqQjRY3ywo48wGPjz-UuE9lBWFKHnwRa1rZGOPemocIX4MvMF4_WUWdP-AtyWtG1BvOuIUHYwBm5u_z3-adnEn5GvWUTat3q3QTfI82mcZKyWY209aJBprJGvtiBp4/s1600/Mengenal+Phytoplankton+pada+Teknis+Budidaya+Udang+Vaname.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara budidaya udang vaname di tambak, budidaya udang vaname, budidaya udang vaname tradisional plus, budidaya udang vaname di air tawar, budidaya udang vaname intensif, cara budidaya udang vaname yang baik, budidaya udang vaname di kolam, budidaya udang vanamei, cara budidaya udang vaname di kolam terpal, budidaya udang vannamei intensif, budidaya udang vannamei secara intensif, budidaya udang vaname tradisional. Cara budidaya udang vaname di tambak, budidaya udang vaname, budidaya udang vaname tradisional plus, budidaya udang vaname di air tawar, budidaya udang vaname intensif, cara budidaya udang vaname yang baik, budidaya udang vaname di kolam, budidaya udang vanamei, cara budidaya udang vaname di kolam terpal, budidaya udang vannamei intensif, budidaya udang vannamei secara intensif, budidaya udang vaname tradisional. " border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjaGrH1DcXJLbDJZnqQjRY3ywo48wGPjz-UuE9lBWFKHnwRa1rZGOPemocIX4MvMF4_WUWdP-AtyWtG1BvOuIUHYwBm5u_z3-adnEn5GvWUTat3q3QTfI82mcZKyWY209aJBprJGvtiBp4/s640/Mengenal+Phytoplankton+pada+Teknis+Budidaya+Udang+Vaname.jpg" title="Cara budidaya udang vaname di tambak, budidaya udang vaname, budidaya udang vaname tradisional plus, budidaya udang vaname di air tawar, budidaya udang vaname intensif, cara budidaya udang vaname yang baik, budidaya udang vaname di kolam, budidaya udang vanamei, cara budidaya udang vaname di kolam terpal, budidaya udang vannamei intensif, budidaya udang vannamei secara intensif, budidaya udang vaname tradisional. Cara budidaya udang vaname di tambak, budidaya udang vaname, budidaya udang vaname tradisional plus, budidaya udang vaname di air tawar, budidaya udang vaname intensif, cara budidaya udang vaname yang baik, budidaya udang vaname di kolam, budidaya udang vanamei, cara budidaya udang vaname di kolam terpal, budidaya udang vannamei intensif, budidaya udang vannamei secara intensif, budidaya udang vaname tradisional. " width="640" /></a></span></div>
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/mengenal-phytoplankton-pada-teknis-budidaya-udang.html" target="_blank"><b>SeputarUdang </b></a>- Dalam budidaya udang vaname pola intensif, pengelolaan plankton sangat perlu dilakukan. Plankton adalah salah satu pakan alami udang vaname, khususnya pada waktu masih kecil. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Salah satu jenis plankton yang berfungsi sebagap produsen tingkat pertama di tambak adalah plankton tumbuhan atau phytoplakton. Karakteristik yang khas dari phytoplankton adalah memiliki pigmen-pigmen atau zat warna fotosintetik yang menyebabkan tumbulnya kenampakan warna berbeda dari setiap jenisnya. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Adanya perbedaan dalam zat warna fotosintetik ini dijadikan sebagai dasar dari klassifikasi phytoplankton. </span><br />
<br />
<i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Berikut ini adalah klassifikasi phytoplankton : </span></i><br />
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Chlorophyta (green algae) dengan pigmen warna klorofil a dan klorofil b </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Cyanophyta (blue green algae) dengan pigmen klorofil a, </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">phycocianobilin dan phycoerythrobilin. Chrysophyta/Bacilariophyta dengan pigmen klorofil a, C-1 dan C 2, fucoxanthin. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pyrrophyta/Dinoflagellata dengan pigmen klorofil a, C 2, phycocianobilin atau phycoerythrobilin. Euglenophyta dengan pigmen klorofil a dan klorofil b. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Rhodophyta (red algae) dengan pigmen klorofil a dan phycoerythrobillin. </span></li>
</ol>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Beberapa pigmen yang dimiliki masing-masing divisi tersebut menampakkan warna yang berbeda. Khlorofil menampakkan warna hijau, phycocianobilin menampakkan warna biru, phycoerythrobilin menampakkan warna kemerahan dan fucoxanthin menampakkan warna kekuningan. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dalam memperkirakan jenis apa yang paling dominan dalam tambak udang vaname kita adalah dengan melihat warna air tambak pada saat itu. Dan untuk menyuburkan plankton ini air harus sering dipupuk dengan pupuk organik yang ramah lingkungan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-82578213400327177122016-05-23T09:38:00.002+07:002016-05-23T09:38:42.169+07:00Cara Panduan Budidaya Bandeng Dengan Menggunakan Produk Organik NASA Komplit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDnPHVPTixSW-3VJtJSV5jkt4o0ekToIpqs7QgVUY9uRcjNop05IwVuDDN6vbJb8kBZEN0DErURoDkkg5_RRDw9zFiGvxN1ihiDy7dO-pYp3ml_KxqgH7RFIEa8C9l-XF8RT9WzCiPCHdy/s1600/teknis+budidaya+bandeng+dengan+pupuk+tambak+bandeng+dan+udang+TON+081392285001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Panduan Budidaya Bandeng Dengan Menggunakan Produk Organik NASA Komplit" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDnPHVPTixSW-3VJtJSV5jkt4o0ekToIpqs7QgVUY9uRcjNop05IwVuDDN6vbJb8kBZEN0DErURoDkkg5_RRDw9zFiGvxN1ihiDy7dO-pYp3ml_KxqgH7RFIEa8C9l-XF8RT9WzCiPCHdy/s640/teknis+budidaya+bandeng+dengan+pupuk+tambak+bandeng+dan+udang+TON+081392285001.jpg" title="Cara Panduan Budidaya Bandeng Dengan Menggunakan Produk Organik NASA Komplit" width="640" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/cara-panduan-budidaya-bandeng-dengan-menggunakan-produk-organik-nasa.html" target="_blank">SeputarBandeng </a></b>- Salam budidaya... Kali ini saya akan tuliskan sebuah artikel tentang Panduan Budidaya Ikan Bandeng dengan menggunakan produk organik produksi PT. Natural Nusantara, Yogyakarta yang telah berdiri sejak tahun 2002 dan sampai sekarang tetap melayani para petambak untuk meningkatkan hasil tambaknya.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>A. Pendahuluan.</b><br />Ikan bandeng merupakan adalah satu jenis ikan penghasil protein hewani yang tinggi. Usaha intensifikasi budidaya perlu dilakukan karena rendahnya produktivitas bandeng dengan budidaya tradisional. Peningkatan sistem budidaya juga harus diikuti dengan penggunaan teknologi baru. PT. NATURAL NUSANTARA memberikan teknologi yang diperlukan dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan).<br /><br /><b>B. Sifat Biologis.</b><br />Bandeng termasuk golongan ikan herbivora , yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5 – 6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif.<br /><br /><b>C. Penyediaan Benih.</b><br />Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu yang baik dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus, yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, peneneran dan kolam pembsaran. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dalam pembenihan bandeng langkah yang dilakukan adalah :<br /><br /><b>1. Pemilihan induk yang unggul .</b> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Induk yang unggul akan menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunannya, Ciri-cirinya :</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">ukuran kepala relatif kecil, diantara satu peranakan pertumbuhannya paling cepat.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">gerakan lincah dan normal.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">umur antara 4 5 tahun.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></li>
</ul>
<b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">2. Merangsang pemijahan. </span></b><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kematangan gonad dapat dipercepat dengan penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon) melalui suntikan.`<br /><br /><b>3. Memijahkan. </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan berina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam khusus pemijahan<br /><br /><b>4. Penetasan.</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas setelah 24 – 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva yang masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan hingga umur 2 hari.<br /><b><br />5. Merawat benih. </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan nener . Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pemupukan yang tepat adalah dengan pupuk TON (TAMBAK ORGANIK NUSANTARA) yang mengandung berbagai unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mempu memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 pada tiap pemasukan air. Waktu peneneran 8 minggu. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuiran pakan dengan VITERNA Plus dan POC NASA dengan dosis 2 – 5 /kg pakan sangat diperlukan, karena VITERNA Plus dan POC NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu N,P,K,Mg,Fe,Ca,S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.</span><br />
<b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></b>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>D. Pembesaran.</b><br />Setelah dipelihara di kolam peneneran selama 8 minggu, bandeng dipindahkan ke kolam pembesaran. Teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa hal, yaitu :<br /><b><br />1. Persiapan lahan.</b><br />Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air. kegiatan yang dilakukan selama persiapan lahan adalah :<br /></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>a. Pencangkulan dan pembalikan tanah. </b></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.<br /><b> </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>b. Pengapuran. </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman yang stabil yaitu pada pH 7 – 8. Untuk mengembalikan keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena penimbunan dan pembusukan bahan organik selama budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.<br /><b> </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>c. Pemupukan.</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Fungsi utama pemupukan adalah memberikan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan TON adalah 5 botol/ha atau 25 gr/100 m2.<br /><b> </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>d. Pengelolaan air. </b></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air dimasukkan hingga setinggi 10 – 20 cm kemudian dibiarkan beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></blockquote>
<b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />2. Pemindahan nener. </span></b><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30 – 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan yang baru.<br /><br /><b>3. Pemberian Pakan. </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein minimal 25 – 28 %.<br /><br />Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 – 7% dari berat badan. Waktu pemberian 3 – 5 kali sehari.<br /></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Penambahan <b>VITERNA Plus</b> dan POC NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. VITERNA Plus dan POC NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. Dosis pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA dengan pakan buatan adalah 2 – 5 cc/kg pakan dengan cara :</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></blockquote>
<ol>
<li><blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></blockquote>
</li>
<li><blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Basahi pakan dengan sedikit air agar pencampuran dengan VITERNA Plus dan POC NASA dapat merata.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></blockquote>
</li>
<li><blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Campurkan VITERNA Plus dan POC NASA sesuai jumlah pakan yang diberikan dengan dosis 2 – 5 cc/kg pakan.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></blockquote>
</li>
<li><blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pakan siap untuk diberikan.</span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></li>
</ol>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Pemberian pakan dengan menyebarkan secara merata pada seluruh areal kolam, agar seluruh bandeng dapat pakan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Artikel yang berhubungan:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/vitamin-ternak-dan-ikan-organik-viternaplus.html" target="_blank"><b>ViternaPlus </b></a>- Vitamin ternak organik berkualitas tinggi</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2016/05/pupuk-organik-cair-multifungsi-poc-nasa.html" target="_blank"><b>POC NASA</b></a> - Pupuk Organik Multifungsi untuk ikan dan ternak</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/hormon-pertumbuhan-multiifungsi-untuk-tanaman-dan-ikan.html" target="_blank"><b>Hormonik</b> </a>- Hormon organik untuk poertumbuhan hewan dan tanaman</span></li>
</ol>
</blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>V. Pengendalian hama dan Penyakit.</b><br />Penyakit penting yang sering menyerang bandeng adalah :</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pembusukan sirip, disebabkan oleh bakteri. Gejalanya sirip membusuk dari bagian tepi.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Vibriosis. Disebabkan oleh bakteri Vibriosis sp , gejalanya nafsu makan turun, pembusukan sirip, dan bagian perut bengkak oleh cairan.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Penyakit oleh Protozoa. Gejalanya nafsu makan hilang, mata buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak berlendir.</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Penyakit oleh cacing renik. Sering disebabkan oleh cacing Diploctanum yang menyerang bagian insang sehingga menjadi pucat dan berlendir.</span><br /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Penyakit dari bakteri, parasit dan jamur disebabkan lingkungan yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan bahan organik dan pencemaran lingkungan dari aliran sungai.. Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas yang berbahaya. Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut. </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwTn2t5cGibPvT_CTAbL7gRAf295-tHmNNUvf5u7JtBY98QRpbZ7i7akwJx2o6CtnGGx2IYJpLE6908B9k8aW6xAeaRMKXPlM9hVT_mRwrpBmU7MKIfjzEyU7923uvsUFkd1BHPY7ierQb/s1600/TON-Tambak-Organik-Nusantara-Solusi-Tambak-dan-Kolam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Budidaya bandeng ramah lingkungan dengan menggunakan produk organik NASA" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwTn2t5cGibPvT_CTAbL7gRAf295-tHmNNUvf5u7JtBY98QRpbZ7i7akwJx2o6CtnGGx2IYJpLE6908B9k8aW6xAeaRMKXPlM9hVT_mRwrpBmU7MKIfjzEyU7923uvsUFkd1BHPY7ierQb/s320/TON-Tambak-Organik-Nusantara-Solusi-Tambak-dan-Kolam.jpg" title="Budidaya bandeng ramah lingkungan dengan menggunakan produk organik NASA" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan <a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2015/10/pupuk-khusus-tambak-udang-dan-bandeng.html" target="_blank"><b>TON </b></a>dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang mampu menetralkan berbagai gas berbahaya hasil pembusukan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan. VITERNA Plus dan POC NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Produk penunjang budidaya perikanan yang diproduksi PT Natural Nusantara (NASA) ini juga sangat efektif untuk menunjang budidaya perikanan berbagai jenis, seperti : Budidaya Ikan Belut, Budidaya Ikan Gurame, Budidaya Ikan Lele, Budidaya Ikan Mas, Budidaya Ikan Mujair, Budidaya Ikan Nila, Budidaya Ikan Patin, Pembesaran Ikan Bawal Air Tawar, Pembenihan Ikan Tawes, Budidaya Ikan Gurame, Budidaya Ikan Hias Live Bearer, Budidaya Ikan Hias Tetra, Budidaya Ikan Hias Koki Mutiara, Budidaya Ikan Hias Manfish, Budidaya Ikan Hias Oscar, Pengenalan Jenis Ikan Hias, Budidaya Ikan laut di Jaring Apung, dan lain sebagainya</span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-90288337782469340312016-05-21T23:42:00.000+07:002016-05-21T23:43:24.584+07:00Teknis Budidaya Udang Dari Awal Hingga Panen Dengan produk Organik NASA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsJGk48roGYJt5VPXZZ0VnCGy_Jqi-KN4PhTn0020S-a0sNg7l1IkhhCC2SXMnN7rPTUIWfkGhAAOBFvpFff3x6f-RFaSR1Ev3DwrE2rRDV9f5HPIPyoWwiFlMkidEFJ5nxjSOs7c94hZO/s1600/budidaya+udang.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Teknis Budidaya Udang Dari Awal Hingga Panen Dengan produk Organik NASA" border="0" height="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsJGk48roGYJt5VPXZZ0VnCGy_Jqi-KN4PhTn0020S-a0sNg7l1IkhhCC2SXMnN7rPTUIWfkGhAAOBFvpFff3x6f-RFaSR1Ev3DwrE2rRDV9f5HPIPyoWwiFlMkidEFJ5nxjSOs7c94hZO/s320/budidaya+udang.jpg" title="Teknis Budidaya Udang Dari Awal Hingga Panen Dengan produk Organik NASA" width="320" /></a></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>A. PENDAHULUAN</b><br /><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/teknis-budidaya-udang-dari-awal-hingga-panen-dengan-produk-nasa.html" target="_blank"><b>Budidaya udang windu</b></a> di Indonesia dimulai pada awal tahun 1980-an, dan mencapai puncak produksi pada tahun 1985-1995. Sehingga pada kurun waktu tersebut udang windu merupakan penghasil devisa terbesar pada produk perikanan. Selepas tahun 1995 produksi udang windu mulai mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh penurunan mutu lingkungan dan serangan penyakit. Melihat kondisi tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA merasa terpanggil untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan produk-produk yang berprinsip kepada Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian (K-3).<br /><br /><b>B. TEKNIS BUDIDAYA</b><br />Budidaya udang windu meliputi beberapa faktor, yaitu :<br /><b> </b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>1. Syarat Teknis</b></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lokasi yang cocok untuk tambak udang yaitu pada daerah pantai yang mempunyai tanah bertekstur liat atau liat berpasir yang mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air dan tidak mudah pecah.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Air yang baik yaitu air payau dengan salinitas 0-33 ppt dengan suhu optimal 26 – 300C dan bebas dari pencemaran bahan kimia berbahaya.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mempunyai saluran air masuk/inlet dan saluran air keluar/outlet yang terpisah.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mudah mendapatkan sarana produksi yaitu benur, pakan, pupuk , obat-obatan dan lain-lain.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada tambak yang intensif harus tersedia aliran listrik dari PLN atau mempunyai Generator sendiri.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ul>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>2. Tipe Budidaya.</b><br />Berdasarkan letak, biaya dan operasi pelaksanaannya, tipe budidaya dibedakan menjadi :<br /><b> </b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Tambak Ekstensif atau tradisional.</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Petakan tambak biasanya di lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau. Ukuran dan bentuk petakan tidak teratur, belum meggunakan pupuk dan obat-obatan dan program pakan tidak teratur.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Tambak Semi Intensif.</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lokasi tambak sudah pada daerah terbuka, bentuk petakan teratur tetapi masih berupa petakan yang luas (1-3 ha/petakan), padat penebaran masih rendah, penggunaan pakan buatan masih sedikit.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Tambak Intensif.</b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lokasi di daerah yang khusus untuk tambak dalam wilayah yang luas, ukuran petakan dibuat kecil untuk efisiensi pengelolaan air dan pengawasan udang, padat tebar tinggi, sudah menggunakan kincir, serta program pakan yang baik.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b> </b></span></blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>3. Benur</b><br />Benur yang baik mempunyai tingkat kehidupan (Survival Rate/SR) yang tinggi, daya adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tinggi, berwarna tegas/tidak pucat baik hitam maupun merah, aktif bergerak, sehat dan mempunyai alat tubuh yang lengkap. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Uji kualitas benur dapat dilakukan secara sederhana, yaitu letakkan sejumlah benur dalam wadah panci atau baskom yang diberi air, aduk air dengan cukup kencang selama 1-3 menit. Benur yang baik dan sehat akan tahan terhadap adukan tersebut dengan berenang melawan arus putaran air, dan setelah arus berhenti, benur tetap aktif bergerak.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>4. Pengolahan Lahan</b><br />Pengolahan lahan, meliputi :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pengangkatan lumpur.</b> Setiap budidaya pasti meninggalkan sisa budidaya yang berupa lumpur organik dari sisa pakan, kotoran udang dan dari udang yang mati. Kotoran tersebut harus dikeluarkan karena bersifat racun yang membahayakan udang. Pengeluaran lumpur dapat dilakukan dengan cara mekanis menggunakan cangkul atau penyedotan dengan pompa air/alkon.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pembalikan Tanah.</b> Tanah di dasar tambak perlu dibalik dengan cara dibajak atau dicangkul untuk membebaskan gas-gas beracun (H2S dan Amoniak) yang terikat pada pertikel tanah, untuk menggemburkan tanah dan membunuh bibit panyakit karena terkena sinar matahari/ultra violet.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pengapuran.</b> Bertujuan untuk menetralkan keasaman tanah dan membunuh bibit-bibit penyakit. Dilakukan dengan kapur Zeolit dan Dolomit dengan dosis masing-masing 1 ton/ha.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pengeringan.</b> Setelah tanah dikapur, biarkan hingga tanah menjadi kering dan pecah-pecah, untuk membunuh bibit penyakit.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Perlakuan pupuk TON (Tambak Organik Nusantara).</b> Untuk mengembalikan kesuburan lahan serta mempercepat pertumbuhan pakan alami/plankton dan menetralkan senyawa beracun, lahan perlu diberi perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha untuk tambak yang masih baik atau masih baru dan 10 botol TON untuk areal tambak yang sudah rusak. Caranya masukkan sejumlah TON ke dalam air, kemudian aduk hingga larut. Siramkan secara merata ke seluruh areal lahan tambak.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>5. Pemasukan Air</b><br />Setelah dibiarkan 3 hari, air dimasukkan ke tambak. Pemasukan air yang pertama setinggi 10-25 cm dan biarkan beberapa hari, untuk memberi kesempatan bibit-bibit plankton tumbuh setelah dipupuk dengan TON. Setelah itu air dimasukkan hingga minimal 80 cm. Perlakuan Saponen bisa dilakukan untuk membunuh ikan yang masuk ke tambak. Untuk menyuburkan plankton sebelum benur ditebar, air dikapur dengan Dolomit atau Zeolit dengan dosis 600 kg/ha.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>6. Penebaran Benur.</b><br />Tebar benur dilakukan setelah air jadi, yaitu setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan kecerahan air kurang lebih 30-40 cm. Penebaran benur dilakukan dengan hati-hati, karena benur masih lemah dan mudah stress pada lingkungan yang baru. Tahap penebaran benur adalah :</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Adaptasi suhu.</b> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Plastik wadah benur direndam selama 15 30 menit, agar terjadi penyesuaian suhu antara air di kolam dan di dalam plastik.<br /><b>Adaptasi udara.</b> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Plastik dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya. Biarkan terbuka dan terapung selama 15 30 menit agar terjadi pertukaran udara dari udara bebas dengan udara dalam air di plastik.<br /><b>Adaptasi kadar garam/salinitas.</b> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dilakukan dengan cara memercikkan air tambak ke dalam plastik selama 10 menit. Tujuannya agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya, sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak.<br />Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa benur yang tidak keluar sendiri, dapat dimasukkan ke tambak dengan hati-hati/perlahan.</span></blockquote>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>7. Pemeliharaan.</b><br />Pada awal budidaya, sebaiknya di daerah penebaran benur disekat dengan waring atau hapa, untuk memudahkan pemberian pakan. Sekat tersebut dapat diperluas sesuai dengan perkembangan udang, setelah 1 minggu sekat dapat dibuka. Pada bulan pertama yang diperhatikan kualitas air harus selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan dengan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. Untuk menjaga kestabilan air, setiap penambahan air baru diberi perlakuan TON dengan dosis 1 – 2 botol TON/ha untuk menumbuhkan dan menyuburkan plankton serta menetralkan bahan-bahan beracun dari luar tambak.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Mulai umur 30 hari dilakukan sampling untuk mengetahui pekembanghan udang melalui pertambahan berat udang. Udang yang normal pada umur 30 hari sudah mencapai size (jumlah udang/kg) 250-300. Untuk selanjutnya sampling dilakukan tiap 7-10 hari sekali. Produksi bahan organik terlarut yang berasa dari kotoran dan sisa pakan sudah cukup tinggi, oleh karena itu sebaiknya air diberi perlakuan kapur Zeolit setiap beberapa hari sekali dengan dosis 400 kg/ha. Pada setiap pergantian atau penambahan air baru tetap diberi perlakuan TON.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Mulai umur 60 hari ke atas, yang harus diperhatikan adalah manajemen kualitas air dan kontrol terhadap kondisi udang. Setiap menunjukkkan kondisi air yang jelek (ditandai dengan warna keruh, kecerahan rendah) secepatnya dilakukan pergantian air dan perlakuan TON 1-2 botol/ha. Jika konsentrasi bahan organik dalam tambak yang semakin tinggi, menyebabkan kualitas air/lingkungan hidup udang juga semakin menurun, akibatnya udang mudah mengalami stres, yang ditandai dengan tidak mau makan, kotor dan diam di sudut-sudut tambak, yang dapat menyebabkan terjadinya kanibalisme.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>8. Panen.</b><br />Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 – 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang sudah mati tidak cepat menjadi merah/rusak.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>C. Pakan Udang.</b><br />Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk). Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme udang.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Pelet udang dibedakan dengan penomoran yang berbeda sesuai dengan pertumbuhan udang yang normal.</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Umur 1-10 hari pakan 01</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Umur 11-15 hari campuran 01 dengan 02</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Umur 16-30 hari pakan 02</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Umur 30-35 campuran 02 dengan 03</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Umur 36-50 hari pakan 03</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Umur 51-55 campuran 03 dengan 04 atau 04S. (jika memakai 04S, diberikan hingga umur 70 hari).</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Umur 55 hingga panen pakan 04, jika pada umur 85 hari size rata-rata mencapai 50, digunakan pakan 05 hingga panen.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Kebutuhan pakan awal untuk setiap 100.000 ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga umur 30 hari. Mulai umur tersebut dilakukan cek ancho dengan jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan. Waktu angkat ancho untuk size 1000-166 adalah 3 jam, size 166-66 adalah 2,5 jam, size 66-40 adalah 2,5 jam dan kurang dari 40 adalah 1,5 jam dari pemberian.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan. Untuk itu, pakan harus dicampur dengan VITERNA Plus dan POC NASA yang mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5 cc/kg pakan untuk umur dibwah 60 hari dan setelah itu 10 cc/kg pakan hingga panen.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>D. Penyakit.</b><br />Beberapa penyakit yang sering menyerang udang adalah :<br /><br /> Bintik Putih. Penyakit inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegagalan budidaya udang. Disebabkan oleh infeksi virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus). Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam dapat mati. Gejalanya : jika udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan jika menabrak tanggul langsung mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Virus dapat berkembang biak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Belum ada obat untuk penyakit ini, cara mengatasinya adalah dengan diusahakan agar tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke kolam budidaya. Kestabilan ekosistem tambak juga harus dijaga agar udang tidak stress dan daya tahan tinggi. Sehingga walaupun telah terinfeksi virus, udang tetap mampu hidup sampai cukup besar untuk dipanen. Untuk menjaga kestabilan ekosistem tambak tersebut tambak perlu dipupuk dengan TON.<br /> Bintik Hitam/Black Spot. Disebabkan oleh virus Monodon Baculo Virus (MBV). Tanda yang nampak yaitu terdapat bintik-bintik hitam di cangkang dan biasanya diikuti dengan infeksi bakteri, sehingga gejala lain yang tampak yaitu adanya kerusakan alat tubuh udang. Cara mencegah : dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak.<br /> Kotoran Putih/mencret. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam tambak. Gejala : mudah dilihat, yaitu adanya kotoran putih di daerah pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian. Cara mencegah : jaga kualitas air dan dilakukan pengeluaran kotoran dasar tambak/siphon secara rutin.<br /> Insang Merah. Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada insang. Disebabkan tingginya keasaman air tambak, sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur pada kolam budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya.<br /> Nekrosis. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi bakteri dalam air tambak. Gejala yang nampak yaitu adanya kerusakan/luka yang berwarna hitam pada alat tubuh, terutama pada ekor. Cara mengatasinya adalah dengan penggantian air sebanyak-banyaknya ditambah perlakuan TON 1-2 botol/ha, sedangkan pada udang dirangsang untuk segera melakukan ganti kulit (Molting) dengan pemberian saponen atau dengan pengapuran.<br /><br />Penyakit pada udang sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas kolam budidaya. Oleh karena itu perlakuan TON sangat diperlukan baik pada saat pengolahan lahan maupun saat pemasukan air baru.an salinitas air tambak.<br /> Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa benur yang tidak keluar sendiri, dapat dimasukkan ke tambak dengan hati-hati/perlahan.</span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-58860880403850012702016-05-21T22:06:00.003+07:002016-05-21T22:59:45.305+07:00Vitamin Ternak dan Ikan Organik ViternaPlus - Solusi Budidaya Perikanan dan Peternakan Anda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxH7jGpbkFWvldiL_L-VG6nZZv66Md1HYg2bcnhQyWpjmYi0dFS4JtqiM4VIabZth66BOTAnLklgKiQ7DE4wdaekG-B_P-upMnm46gmwScNjZWZK10AQ-7twNuV7LQf1NPWjSujFfURYhW/s1600/VITERNA-Plus-Vitamin-Organik-Ternak-dan-Ikan-NASA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Vitamin Ternak dan Ikan Organik ViternaPlus - Solusi Budidaya Perikanan dan Peternakan Anda" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxH7jGpbkFWvldiL_L-VG6nZZv66Md1HYg2bcnhQyWpjmYi0dFS4JtqiM4VIabZth66BOTAnLklgKiQ7DE4wdaekG-B_P-upMnm46gmwScNjZWZK10AQ-7twNuV7LQf1NPWjSujFfURYhW/s640/VITERNA-Plus-Vitamin-Organik-Ternak-dan-Ikan-NASA.jpg" title="Vitamin Ternak dan Ikan Organik ViternaPlus - Solusi Budidaya Perikanan dan Peternakan Anda" width="640" /></a></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/vitamin-ternak-dan-ikan-organik-viternaplus.html" target="_blank">Vitamin Ternak dan Ikan Organik VITERNA PLUS</a></b> merupakan Vitamin Ternak Natural yang diproduksi oleh PT Natural Nusantara dengan berbagai kelebihan yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas peternakan di Indonesia. VITERNA Plus merupakan suplemen pakan ternak yang diolah dari berbagai macam bahan alami (hewan dan tumbuhan), memberikan zat-zat yang sangat diperlukan ternak untuk :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan kuantitas (peningkatan Average Daily Gain /ADG bagi sapi dan peningkatan bobot panen bagi ayam) – kualitas daging (mengurangi kandungan kolesterol) – kesehatan ternak (mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit) semuanya merupakan Aspek K-3.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memacu enzim-enzim pencernaan ternak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memberikan mineral-mineral esensial maupun non esensial.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memberikan berbagai macam nutrisi alami untuk pertumbuhan ternak (protein, lemak, vitamin, dsb).</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menambah kandungan asam – asam lemak didalam rumen / lambung ternak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pakan (TDN).</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mengandung hormon pertumbuhan alami untuk mempercepat pertumbuhan ternak.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan nafsu makan.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mengurangi kandungan kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran ayam</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Produk alami aman untuk ternak dan lingkungan.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>CARA PAKAI :</b></span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ternak Besar : Sapi, Kerbau, Kuda, dll. 5-10 cc perhari dicampurkan air minum atau campuran pakan (Komboran)</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ternak Kecil : Kambing, Kelinci, Babi dll. 4-8 cc perhari dicampurkan air minum atau campuran pakan (Komboran)</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ternak Unggas : Ayam, Itik, dll. 1-2 cc/lt air minum setiap hari satu kali.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><span style="color: #cc0000;"><i><b>Catatan :</b></i></span> Dapat ditambahkan <a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/hormon-pertumbuhan-multiifungsi-untuk-tanaman-dan-ikan.html" target="_blank"><b>HORMONIK</b></a>, 1 botol <a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank">VITERNA Plus</a> + 1-2 tutup HORMONIK. </span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-56311019675865664322016-05-21T22:01:00.000+07:002016-05-21T23:00:00.819+07:00Hormon Pertumbuhan Multiifungsi Untuk Tanaman dan Hewan Hormonik - Solusi Budidaya Anda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1CjKRqlCq2Ok7BFCJhLZ8M2oUGWwsXBil_xWHBQTNTbn14Yld3RdvYEdB6S-EYokYS0H4ecI1ljx827buDamxUQC8mISdxlQYOQ0QWCNgTAnwmDPPCbF-W9S5xmDB4AR1rn7qkdhbh2u/s1600/HORMONIK-Hormon-Tumbuh-Tanaman-dari-NASA-dengan-kandungan-ZPT-tinggi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Hormon Pertumbuhan Multiifungsi Untuk Tanaman dan Hewan Hormonik" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1CjKRqlCq2Ok7BFCJhLZ8M2oUGWwsXBil_xWHBQTNTbn14Yld3RdvYEdB6S-EYokYS0H4ecI1ljx827buDamxUQC8mISdxlQYOQ0QWCNgTAnwmDPPCbF-W9S5xmDB4AR1rn7qkdhbh2u/s640/HORMONIK-Hormon-Tumbuh-Tanaman-dari-NASA-dengan-kandungan-ZPT-tinggi.jpg" title="Hormon Pertumbuhan Multiifungsi Untuk Tanaman dan Hewan Hormonik" width="640" /></a></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Hormon Pertumbuhan Multiifungsi Untuk Tanaman dan Hewan HORMONIK</b> adalah Zat Pengatur Tumbuh atau hormon organik salah satu produk pertanian unggulan produksi PT. Natural Nusantara (NASA). HORMONIK memacu pertumbuhan, pengumbian, pembungaan dan pembuahan tanaman untuk mendapatkan hasil panen optimal.<br /><br />HORMONIK mengandung Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Organik terutama <b>Auksin</b>, <b>Giberelin </b>dan <b>Sitokinin</b>, di formulasikan dari bahan alami yang dibutuhkan oleh semua jenis tanaman.<br /><br />HORMONIK tidak membahayakan (aman) bagi kesehatan manusia maupun binatang.<br /><br /><b>CARA PAKAI :</b><br />Dosis : 1 – 2 cc HORMONIK per 1 liter air.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penggunaan lebih optimal jika dicampur dengan <a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2016/05/pupuk-organik-cair-multifungsi-poc-nasa.html" target="_blank"><b>POC NASA</b></a> ( dosis 1 ttp <a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/hormon-pertumbuhan-multiifungsi-untuk-tanaman-dan-ikan.html" target="_blank"><b>HORMONIK </b></a>+ + 3 ttp POC NASA ) per tangki.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penggunaan dengan cara disemprotkan terutama pada daun tanaman hingga merata.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tanaman semusim : mulai pertengahan usia tanaman hingga menjelang reproduksi, yaitu sebelum berbunga/ berumbi (3-6 kali semprot). Penggunaan semenjak awal tanam lebih baik.<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tanaman tahunan : 2-4 bulan sebelum berbunga/berbuah ( 3-6 kali semprot).<br /> </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Unggas : </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1 botol (500 cc) POC NASA / VITERNA Plus + 1 – 2 tutup HORMONIK, kemudian 1-2 cc campuran POC NASA/VITERNA Plus + HORMONIK dilarutkan dalam 1 liter air minum diberikan ke unggas (ayam) setiap hari satu kali.<br /><br />Manfaat Penggunaan Hormonik:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mempercepat proses pertumbuhan tanaman.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memacu dan meningkatkan pembungaan serta pembuahan.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mengurangi kerontokan bunga dan buah.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Membantu pertumbuhan tunas .</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Membantu pertumbuhan akar</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memacu pembesaran umbi.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan keawetan hasil panen</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memacu dan meningkatkan bobot unggas/ternak.</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-71265117558209645882016-05-21T21:56:00.001+07:002016-05-21T23:00:09.574+07:00Pupuk Organik Cair Multifungsi POC NASA - Solusi Nutrisi Budidaya Perikanan Anda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcJLDCFW-lRnxKukG-zUp9HlDjAePd2xczfWt4d8sCtY3C39gLx_7e7DiYxYlRw55Ul68mlqXIzwopgvTCy6OMshNxKCgng_L-McCkqOxnmf0pw3bgL12h0aYo-DHWUN4Tc3p90k-q7qG5/s1600/POC-NASA-Pupuk-Organik-Cair-Multiguna-Pertanian-Peternakan-Perikanan-PT.Natural-Nusantara-NASA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pupuk Organik Cair Multifungsi POC NASA - Solusi Nutrisi Budidaya Perikanan Anda" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcJLDCFW-lRnxKukG-zUp9HlDjAePd2xczfWt4d8sCtY3C39gLx_7e7DiYxYlRw55Ul68mlqXIzwopgvTCy6OMshNxKCgng_L-McCkqOxnmf0pw3bgL12h0aYo-DHWUN4Tc3p90k-q7qG5/s640/POC-NASA-Pupuk-Organik-Cair-Multiguna-Pertanian-Peternakan-Perikanan-PT.Natural-Nusantara-NASA.jpg" title="Pupuk Organik Cair Multifungsi POC NASA - Solusi Nutrisi Budidaya Perikanan Anda" width="640" /></a></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2016/05/pupuk-organik-cair-multifungsi-poc-nasa.html" target="_blank"><b>Pupuk Organik Cair Multifungsi POC NASA</b></a> adalah Pupuk Organik Cair produksi PT Natural Nusantara (NASA). Formula ini dirancang secara khusus terutama untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lengkap pada tanaman juga peternakan dan perikanan yang dibuat murni dari bahan-bahan organik dengan fungsi multiguna :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman serta kelestarian lingkungan/tanah (aspek K-3 : Kuantitas – Kualitas- Kelestarian).</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjadikan tanah yang keras berangsur – angsur menjadi gembur.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Melarutkan sisa pupuk kimia di tanah (dapat dimanfaatkan tanaman).</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memberikan semua jenis unsur makro dan unsur mikro lengkap.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dapat mengurangi penggunaan Urea, SP – 36 dan KCl + 12,5% – 25%.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setiap 1 liter POC NASA memiliki fungsi unsur hara mikro setara dengan 1 ton pupuk kandang.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memacu pertumbuhan tanaman dan akar, merangsang pengumbian, pembungaan dan pembuahan serta mengurangi kerontokan bunga dan buah( mengandung hormon/ZPT Auksin, Giberellin dan Sitokinin).</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman (cacing tanah, Penicilium glaucum dll)</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan bobot unggas (ayam, bebek, dll), ternak besar (sapi, kambing,dll), ikan serta udang.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Meningkatkan nafsu makan unggas, ternak dan <a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank">ikan/udang.</a></span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Membantu pembentukan pakan alami ikan dan udang (plankton).</span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></li>
</ol>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Kandungan :</b><br /><br />N 0.12 %, P2O5 0.03 %, K 0.31 %, Ca 60.40 ppm, S 0.12 %, Mg 16.88 ppm, Cl 0.29 %, Mn 2.46 ppm, Fe 12.89 ppm, Cu < 0.03 ppm, Zn 4.71 ppm, Na 0.15 %, B 60.84 ppm, Si 0.01 %, Co < 0.05 ppm, Al 6.38 ppm, NaCl 0.98 %, Se 0.11 ppm, As 0.11 ppm, Cr < 0.06 ppm, Mo < 0.2 ppm, V < 0.04 ppm, SO4 0.35 %, C/N ratio 0.86 %, ph 7.5, Lemak 0.44 %, Protein 0.72 %<br /><br /><b>Kandungan Lain :</b> </span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Asam-asam organik (Humat 0,01%, Vulvat, dll)</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Zat Perangsang Tumbuh : Auksin, Giberelin, Sitokinin.</span></li>
</ul>
Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-864975209700257902015-10-06T09:25:00.002+07:002020-09-14T22:40:41.050+07:00Seputar Ikan Bandeng<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlcbdMuE2sCaWcNMfzffuG5ycXejJRKCBHivcENbjgVT5fwI5B-KUmzlHGVj8gTsCNzAnv44oVehZxb7hr1HI1U0vfEm-gMlbZ-sAKmD9ySsQ1pEqbtzodh7ePVzCAZ9JvJb_5Uo3eFtqG/s1600/pengawetan-ikan-bandeng-dengan-suhu-rendah-maupun-tinggi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Seputar Ikan Bandeng" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlcbdMuE2sCaWcNMfzffuG5ycXejJRKCBHivcENbjgVT5fwI5B-KUmzlHGVj8gTsCNzAnv44oVehZxb7hr1HI1U0vfEm-gMlbZ-sAKmD9ySsQ1pEqbtzodh7ePVzCAZ9JvJb_5Uo3eFtqG/s400/pengawetan-ikan-bandeng-dengan-suhu-rendah-maupun-tinggi.jpg" title="Seputar Ikan Bandeng" width="400" /></a></span></span></div><p><span style="font-family: verdana;">
<br />
<span face="Verdana,sans-serif"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank"><b>SeputarTambak </b></a>- Menurut <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bandeng" rel="nofollow" target="_blank">Wikipedia</a>, Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae (bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah). Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa Inggris milkfish)<br /><br />Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.<br /><br />Ikan muda disebut nener (IPA : nənər ) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 cm) bandeng dijual segar atau beku. Bandeng diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap.<br /></span><br />
<span face="Verdana,sans-serif">Bandeng disukai sebagai makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Dari sisi harga, bandeng termasuk ikan kelas menengah ke atas. Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, hidangan bandeng menjadi bagian tradisi wajib bagi warga Tionghoa asli Jakarta dan sekitarnya. Kelemahan bandeng ada dua: dagingnya 'berduri' dan kadang-kadang berbau 'lumpur'/'tanah'.<br /><b><br />Duri bandeng</b><br />Duri bandeng sebenarnya adalah tulang. Duri ini mengganggu kenikmatan dalam memakan dagingnya. Gangguan ini dapat diatasi dengan penggunaan panci bertekanan tinggi (presto atau autoklaf) dalam waktu tertentu, sehingga duri ini menjadi lunak dan dapat dihancurkan jika dikunyah.<br /><br /><b>Bau lumpur</b><br />Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng yang diambil dari tambak. Bandeng yang dipelihara di karamba jarang yang berbau. Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa Cyanobacteria, terutama dari genus Oscillatoria, Symloca, dan Lyngbia, yang menghasilkan geosmin. Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah.<br /><br />Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu.</span></span></p><p><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">Ikan bandeng juga merupakan salah satu jenis ikan yang punya rasa enak dan tiada duanya karena rasanya yang spesifik dari ikan lainnya.<br />Salah satu zat gizi yang terkandung dari bandeng adalah kandungan omega-3 yang sebesar 14,2%.</span></span></p><p><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">Kandungan ini melebihi kandungan omega-3 dari ikan salmon (2,6%), ikan tuna (0,2%) bahkan lebih tnggi dari kandungan ikan sarden (3,9%). Bandeng adalah salah satu sumber pangan yang sangat bergizi dan sangat direkomendasikan untuk dijadikan sumber gizi karena mempunyai kandungan protein tinggi (20,38%).<br />Ikan bandeng juga mengandung:<br /></span></span></p><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">energi sebesar 129 kilokalori,</span></span><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif"> </span></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">protein 20 gram, </span></span><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif"> </span></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">karbohidrat 0 gram, </span></span><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif"> </span></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">lemak 4,8 gram, </span></span><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif"> </span></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">kalsium 20 miligram, </span></span><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif"> </span></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">fosfor 150 miligram, dan </span></span><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif"> </span></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">zat besi 2 miligram. </span></span><br /><span style="font-family: verdana;"></span></li></ul><p><span style="font-family: verdana;"><span face="Verdana,sans-serif">Selain itu, Ikan bandeng juga banyak mengandung vitamin A yaitu sebanyak 150 IU, vitamin B1 sebanyak 0,05 miligram dan vitamin C hanya 0 miligram. <br /> </span></span></p>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-12998510252193906972015-10-03T08:14:00.001+07:002015-10-03T08:45:59.521+07:00Cara Penebaran Benur Yang Baik dan Benar<a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank"><b>SeputarTambak </b></a>- Dalam budidaya udang, <a href="http://seputartambak.blogspot.com/2015/10/cara-penebaran-benur-yang-baik-dan-benar.html" target="_blank">penebaran benur</a> adalah salah satu proses yang harus diperhatikan karena akan berpengaruh pada kondisi benur nantinya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK9KYIta3sxiBqgw6hy9ueyX53iTVsgIhSOdYdfv0am8EG2TXZoqUtWP77kH5sCtYwXmn3AieV-JqoHjjGc3Pf3lWtxc8RbTMG-P9TIOVEExRjbvDM09nIyRHyjOG2hAGvQFahsjJf0Ax_/s1600/Cara+Penebaran+Benur+Yang+Baik+dan+Benar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK9KYIta3sxiBqgw6hy9ueyX53iTVsgIhSOdYdfv0am8EG2TXZoqUtWP77kH5sCtYwXmn3AieV-JqoHjjGc3Pf3lWtxc8RbTMG-P9TIOVEExRjbvDM09nIyRHyjOG2hAGvQFahsjJf0Ax_/s320/Cara+Penebaran+Benur+Yang+Baik+dan+Benar.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Image by:http://jualbenur.blogdetik.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Penebaran benur harus dilakukan secara benar, karena benur belum memiliki pengaturan suhu yang baik sehingga belum bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu yang drastis. Sebagai informasi bahwa benur dikemas dari pembenihan (hatchery) dalam kantong plastik dengan suhu rendah agar benur kurang aktif selama transportasi. Oleh karena itu sebaiknya penebaran benur dilakukan pada dini hari ketika suhu air tambak juga rendah.<br />
<br />
Tahap Penebaran Benur Udang Vaname yang Benar :<br />
<ul>
<li>Apungkan di permukaan tambak selama 15 – 30 manit, hal ini bertujuan untuk adaptasi suhu antara air di dalam plastik kemasan dan air kolam. </li>
<li>Buka ikatan plastik dan biarkan dalam plastik dalam keadaan terbuka selama 15 – 30 manit untuk adaptasi udara.</li>
<li>Sirami plastik yang sudah terbuka dengan air tambak untuk adaptasi salinitas. </li>
<li>Tebarkan benur atau nener dengan perlahan-lahan atau miringkan kantong menur sehingga sebagian mulut kantong terendam air tambak, jika benur kualitas bagus maka benur akan keluar dengan sendiri.</li>
</ul>
Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-89856292834212899572015-10-03T08:11:00.000+07:002015-10-03T08:11:09.327+07:008 Cara Agar Kualitas Tambak Baik dan Bisa Meningkatkan Kesuksesan Budidaya Udang Vaname<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivhZ7C7VHEwVTwKrmBq9Iol7032JqbcNSDRNuM-K8TM8zTzLAlnTflwGm6itlRpr4Y6Eh4uYUbXCgG9nne52p2rPYezRre957wZwScDtIg8bBrFPRsNnyRlw1FOspVUFdtgDQa0eajRnoh/s1600/8+Cara+Agar+Kualitas+Tambak+Baik+dan+Bisa+Meningkatkan+Kesuksesan+Budidaya+Udang+Vaname.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Udang vaname, udang vaname di kolam terpal, harga udang vaname desember 2013, budidaya udang vaname di kolam beton, foto udang vaname, harga udang vaname 2012, harga udang vaname januari 2014, jurnal udang vaname, makanan udang vaname, budidaya udang vaname tradisional, harga udang vaname terkini, pakan udang vaname terbaik, budidaya udang vaname tradisional plus, harga udang vaname 2013, daftar harga udang vaname 2014, udang vaname kolam terpal, budidaya udang vaname di air tawar, budidaya udang vaname di kolam, harga udang vaname naik, budidaya udang vaname intensif, morfologi udang vaname, jual udang vaname, budidaya udang vaname secara intensif, cara budidaya udang vaname yang baik, udang vaname pdf, harga udang vaname saat ini, budidaya udang vaname semi intensif, harga udang vaname terbaru, harga udang vaname 2014, klasifikasi udang vaname, budidaya udang vaname pdf, budidaya udang vaname air tawar, udang vaname air tawar, budidaya udang vaname secara tradisional, budidaya udang vaname di kolam terpal, harga udang vaname hari ini, harga udang vaname. " border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivhZ7C7VHEwVTwKrmBq9Iol7032JqbcNSDRNuM-K8TM8zTzLAlnTflwGm6itlRpr4Y6Eh4uYUbXCgG9nne52p2rPYezRre957wZwScDtIg8bBrFPRsNnyRlw1FOspVUFdtgDQa0eajRnoh/s640/8+Cara+Agar+Kualitas+Tambak+Baik+dan+Bisa+Meningkatkan+Kesuksesan+Budidaya+Udang+Vaname.JPG" title="8 Cara Agar Kualitas Tambak Baik dan Bisa Meningkatkan Kesuksesan Budidaya Udang Vaname" width="640" /></a></b></div>
<br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank"><b>SeputarTambak </b></a>- Dalam <b><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2015/10/8-cara-agar-kualitas-tambak-baik-dan-meningkatkan-kesuksesan-budidaya.html" target="_blank">Budidaya Udang Vaname </a></b>untuk menjaga kualitas air yang baik merupakan sarat mutlak kesuksesan budidaya. Dilihat dari segi fisika, kimia dan biologi, air tambak mempunyai beberapa fungsi dalam menunjang kehidupan udang serta pakan alaminya. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Parameter kualitas air adalah beberapa ukuran yang digunakan untuk mengetahui kualitas air. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pada Budidaya Udang Vaname, kualitas air ditentukan oleh : </span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Salinitas</b>,yaitu jumlah total garam terlarut yang terukur dalam sampel air dalam satuan ppt (part per thausand). Salinitas yang baik untuk budidaya udang Vaname adalah 15-22 ppt. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>DO (Dissolved Oxygen)</b>, yaitu jumlah oksigen yang terikat dengan partikel air. Udang Vaname memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi untuk beraktivitas, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain.. Besarnya DO optimal untuk budidaya adalah 4 – 7,5 ppm. DO dihasilkan dari aktivitas fotosintesa phytoplankton pada siang hari dan dari penggunaan kincir air. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Derajat Keasaman (pH)</b> yaitu tingkat keasaman air yang dinyatakan dalam pH air. Besarnya pH air yang optimal untuk kehidupan udang adalah 6,5 – 8 (netral), karena pada kisaran tersebut menunjukkan imbangan yang optimal antara oksigen dan karbondioksida serta berbagai mikrooranisme yang merugikan sulit berkembang. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Alkalinitas</b>, yaitu kapasitas air untuk menetralkan setiap penambahan asam tanpa menurunkan pH, alkalinitas merupakan buffer (penahan) terhadap pengaruh pengasaman. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Secara fisik,</b> kualitas air untuk Budidaya Udang Vaname ditentukan oleh ; </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Kecerahan (transparansi) air</b>, kecerahan pada hakekatnya menunjukkan populasi plankton dan kandungan material terlarut dalam air. Kecerahan diukur dengan secci disc, yaitu alat berupa stik yang ujungnya ada piringan dicat hitam dan putih, kecerahan ditentukan jika batas antara hitam dan putih pada piringan tersebut mulai tidak jelas. </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Suhu,</b> Suhu air juga sangat penting bagi kehidupan ikan atau udang karena suhu air sangat berpengaruh terhadap kehidupan jasad renik (mikroorganisme), sehingga dapat mempengaruhi kehidupan ikan dan udang. Suhu ideal untuk budidaya adalah 25 – 310 C . </span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Kedalaman air.</b> untuk kolam budidaya, kedalaman air yang ideal yaitu 70 – 120 cm. Air yang terlalu dangkal menyebabkan perubahan suhu terlalu besar. Jika air terlalu dalam mengakibatkan perbedaan suhu yang menyolok.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i>Jika kita berhasil menciptakan kualitas air yang baik dan bisa mempertahankannya selama proses Budidaya Udang Vaname, maka peluang untuk berhasil sangat tinggi.</i> </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Untuk itu penggunaan<b> teknologi Organik </b>sangat diperlukan khususnya teknologi yang berfungsi menciptakan berbagai parameter kimia khususnya dalam kondisi ideal untuk Budidaya Udang Vaname. <a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2015/10/pupuk-khusus-tambak-udang-dan-bandeng.html" target="_blank"><b>TON (Tambak Organik Nusantara)</b></a> <i><b>Teknologi Penyubur Tambak TON (Tambak Organik Nusantara) </b></i>dari <b>PT NASA</b> adalah produk yang tepat digunakan untuk Budidaya Udang Vaname. Hal ini sudah terbukti lama pada budidaya udang windu, bandeng, rumput laut dan perikanan darat sejak tahun 2002 di berbagai daerah. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Penggunaan TON pada kolam budidaya baik sebelum maupun selama budidaya berlangsung dapat meningkatkan kualitas air, karena TON mempunyai kandungan asam humat yang berperan dalam berbagai proses fisika kimia dan biologi di alam. Dengan pemakaian TON sesuai dengan anjuran mampu menciptakan kualitas air yang stabil selama Budidaya Udang Vaname berlangsung.</span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-8471778132039490892015-10-03T07:48:00.001+07:002015-10-03T07:48:41.436+07:00Tentang Udang Vaname Yang Perlu Anda Ketahui.<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b> SeputarTambak </b>- Udang Vaname (Lithopenaeus vannamei) merupakan
jenis udang introduksi dari Amerika Selatan yang banyak dibudidayakan di
Indonesia sejak akhir 90-an untuk menggantikan udang windu (Penaeus
monodon) yang sudah sulit dibudidayakan karena serangan virus White
spot. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1im3po7M3fRauXXi9ao6HEM7wZLYIKbJp3xQrf-hjWzNMkRc3UPL_tMPvbsCEbKz2rbIFBcAOSmnpKiK3tO_DYlCdYSFvW7L2aeSXa12729XlEI5ojfmkHlnZ0Gdqckncu2AhXmlBikHZ/s1600/Tentang+Udang+Vaname+Yang+Perlu+Anda+Ketahui..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Tentang udang vaname" border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1im3po7M3fRauXXi9ao6HEM7wZLYIKbJp3xQrf-hjWzNMkRc3UPL_tMPvbsCEbKz2rbIFBcAOSmnpKiK3tO_DYlCdYSFvW7L2aeSXa12729XlEI5ojfmkHlnZ0Gdqckncu2AhXmlBikHZ/s640/Tentang+Udang+Vaname+Yang+Perlu+Anda+Ketahui..jpg" title="Udang vaname, udang vaname di kolam terpal, harga udang vaname desember 2013, budidaya udang vaname di kolam beton, foto udang vaname, harga udang vaname 2012, harga udang vaname januari 2014, jurnal udang vaname, makanan udang vaname, budidaya udang vaname tradisional, harga udang vaname terkini, pakan udang vaname terbaik, budidaya udang vaname tradisional plus, harga udang vaname 2013, daftar harga udang vaname 2014, udang vaname kolam terpal, budidaya udang vaname di air tawar, budidaya udang vaname di kolam, harga udang vaname naik, budidaya udang vaname intensif, morfologi udang vaname, jual udang vaname, budidaya udang vaname secara intensif, cara budidaya udang vaname yang baik, udang vaname pdf, harga udang vaname saat ini, budidaya udang vaname semi intensif, harga udang vaname terbaru, harga udang vaname 2014, klasifikasi udang vaname, budidaya udang vaname pdf, budidaya udang vaname air tawar, udang vaname air tawar, budidaya udang vaname secara tradisional, budidaya udang vaname di kolam terpal, harga udang vaname hari ini, harga udang vaname. Cara budidaya udang Vaname dengan teknologi Produk Organik NASA Apa itu Udang Vaname Apa itu Udang Vaname? " width="640" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Image by: http://www.djpb.kkp.go.id</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Keunggulan Udang Vaname dibandingkan udang lainnya :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Responsif terhadap pakan dengan kadar protein 25 - 30% (lebih rendah dari udang windu)</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan suhu rendah, Adaptasi terhadap perubahan salinitas (khususnya pada salinitas tinggi)</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Laju pertumbuhan yang relatif cepat pada bulan I dan II Angka kehidupan (survival rate/SR) hidup tinggi.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dapat ditebar dengan kepadatan tinggi karena hidupnya mengisi kolom air bukan di dasar saja. Serapan pasar luas, mulai dari ukuran 10 hingga 25 gram per ekor.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Udang vaname saat ini banyak dibudidayakan di Sumater Utara, Lampung, Bengkulu, Banten, Pantai Utara Jawa Barat, Pantai utara dan selatan Jawa Timur, Pantai Utara dan selatan Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jenis tambak yang digunakan juga bervariasi, ada yang masih berupa tanah, kolam semen dan kolam bak dan tambak ditutup dengan mulsa. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Harga udang vaname saat ini cukup stabil, khususnya jika sudah mencapai size (jumlah udang per kg) di bawah 60. Harga di Indonesia sangat dipengaruhi kondisi global karena udang vaname hasil pertambakan Indonesia lebih banyak yang dieksport.</span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-91777920955249606392015-10-02T21:21:00.000+07:002015-10-02T21:21:00.313+07:00Panduan Teknis Budidaya Bandeng Dengan Menggunakan Produk NASA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtmkQoobShaciAMRWv4fRoSVQh5gyb6r7gR3WfmP_XUJxZf6yFDDMI9tzkxXw9U11ENuzFdbDDAsPbTRJgvdvCPfTiiSM_XxwL9SsKC3KmIMlYW3RrqXHHdasBj73KamZtSmq1I7_gqOiC/s1600/Panduan+Teknis+Budidaya+Bandeng+Dengan+Menggunakan+Produk+NASA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Panduan Teknis Budidaya Bandeng Dengan Menggunakan Produk NASA" border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtmkQoobShaciAMRWv4fRoSVQh5gyb6r7gR3WfmP_XUJxZf6yFDDMI9tzkxXw9U11ENuzFdbDDAsPbTRJgvdvCPfTiiSM_XxwL9SsKC3KmIMlYW3RrqXHHdasBj73KamZtSmq1I7_gqOiC/s640/Panduan+Teknis+Budidaya+Bandeng+Dengan+Menggunakan+Produk+NASA.jpg" title="Panduan Teknis Budidaya Bandeng Dengan Menggunakan Produk NASA" width="640" /></a></span></div>
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>A. Pendahuluan.</b><br />Ikan bandeng merupakan adalah satu jenis ikan penghasil protein hewani yang tinggi. Usaha intensifikasi budidaya perlu dilakukan karena rendahnya produktivitas bandeng dengan budidaya tradisional. Peningkatan sistem budidaya juga harus diikuti dengan penggunaan teknologi baru. <b>PT. NATURAL NUSANTARA</b> memberikan teknologi yang diperlukan dengan prinsip <i>K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan).</i><br /><br /><b>B. Sifat Biologis.</b><br />Bandeng termasuk golongan ikan herbivora , yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5 – 6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif.<br /><br /><b>C. Penyediaan Benih.</b><br />Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu yang baik dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus, yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, peneneran dan kolam pembsaran. Dalam pembenihan bandeng langkah yang dilakukan adalah :<br /><i><b><br />1. Pemilihan induk yang unggul .</b></i></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Induk yang unggul akan menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunannya, ciri-cirinya :</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">ukuran kepala relatif kecil, diantara satu peranakan pertumbuhannya paling cepat.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">gerakan lincah dan normal.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">umur antara 4 5 tahun.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i><b>2. Merangsang pemijahan. </b></i> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kematangan gonad dapat dipercepat dengan penggunaan hormone <i><b>LHRH </b>(Letuizing Hormon Releasing Hormon) </i>melalui suntikan.`<br /><b><br />3. Memijahkan. </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan berina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam khusus pemijahan<br /><br /><b>4. Penetasan. </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas setelah 24 – 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva yang masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan hingga umur 2 hari.<br /><br /><b>5. Merawat benih.</b> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan nener . Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang tepat adalah dengan <a href="http://seputartambak.blogspot.co.id/2015/10/pupuk-khusus-tambak-udang-dan-bandeng.html" target="_blank"><b>pupuk khusus tambak TON (TAMBAK ORGANIK NUSANTARA)</b></a> yang mengandung berbagai unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mempu memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 pada tiap pemasukan air.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Waktu peneneran 8 minggu. Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuiran pakan dengan <b>VITERNA Plus</b> dan <b>POC NASA</b> dengan dosis 2 – 5 /kg pakan sangat diperlukan, karena VITERNA Plus dan POC NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu N,P,K,Mg,Fe,Ca,S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>D. Pembesaran.</b><br />Setelah dipelihara di kolam peneneran selama 8 minggu, bandeng dipindahkan ke kolam pembesaran. Teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa hal, yaitu :<br /><br /><b>1. Persiapan lahan.</b><br />Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air. kegiatan yang dilakukan selama persiapan lahan adalah :</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Pencangkulan dan pembalikan tanah.</b> Bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Pengapuran.</b> Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman yang stabil yaitu pada pH 7 – 8. Untuk mengembalikan keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena penimbunan dan pembusukan bahan organik selama budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Pemupukan. </b>Fungsi utama pemupukan adalah memberikan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan TON adalah 5 botol/ha atau 25 gr/100 m2.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Pengelolaan air. </b>setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air dimasukkan hingga setinggi 10 – 20 cm kemudian dibiarkan beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>2. Pemindahan nener. </b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30 – 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan yang baru.<br /><b><br />3. Pemberian Pakan.</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein minimal 25 – 28 %.<br /><br />Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 – 7% dari berat badan. Waktu pemberian 3 – 5 kali sehari.<br /><br />Penambahan <b>VITERNA Plus</b> dan <b>POC NAS</b>A pada pakan buatan merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. VITERNA Plus dan POC NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dosis pencampuran <b>VITERNA Plus</b> dan <b>POC NASA</b> dengan pakan buatan adalah 2 – 5 cc/kg pakan dengan cara :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Basahi pakan dengan sedikit air agar pencampuran dengan VITERNA Plus dan POC NASA dapat merata.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Campurkan VITERNA Plus dan POC NASA sesuai jumlah pakan yang diberikan dengan dosis 2 – 5 cc/kg pakan.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pakan siap untuk diberikan.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pemberian pakan dengan menyebarkan secara merata pada seluruh areal kolam, agar seluruh bandeng dapat pakan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>V. Pengendalian hama dan Penyakit.</b><br />Penyakit penting yang sering menyerang bandeng adalah :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Pembusukan sirip</b>, disebabkan oleh bakteri. <b>Gejalanya </b>sirip membusuk dari bagian tepi.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Vibriosis</b>. Disebabkan oleh bakteri Vibriosis sp , <b>gejalanya </b>nafsu makan turun, pembusukan sirip, dan bagian perut bengkak oleh cairan.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Penyakit oleh Protozoa</b>. <b>Gejalanya </b>nafsu makan hilang, mata buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak berlendir.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Penyakit oleh cacing renik.</b> Sering disebabkan oleh cacing Diploctanum yang menyerang bagian insang sehingga menjadi pucat dan berlendir.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i>Penyakit dari bakteri, parasit dan jamur disebabkan lingkungan yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan. </i>Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan bahan organik dan pencemaran lingkungan dari aliran sungai.. Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas yang berbahaya. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut. Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang mampu menetralkan berbagai gas berbahaya hasil pembusukan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran <b>VITERNA Plus</b> dan <b>POC NASA</b> pada pakan buatan. VITERNA Plus dan POC NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Produk penunjang budidaya perikanan yang diproduksi PT Natural Nusantara (NASA) ini juga sangat efektif untuk menunjang budidaya perikanan berbagai jenis, seperti : Budidaya Ikan Belut, Budidaya Ikan Gurame, Budidaya Ikan Lele, Budidaya Ikan Mas, Budidaya Ikan Mujair, Budidaya Ikan Nila, Budidaya Ikan Patin, Pembesaran Ikan Bawal Air Tawar, Pembenihan Ikan Tawes, Budidaya Ikan Gurame, Budidaya Ikan Hias Live Bearer, Budidaya Ikan Hias Tetra, Budidaya Ikan Hias Koki Mutiara, Budidaya Ikan Hias Manfish, Budidaya Ikan Hias Oscar, Pengenalan Jenis Ikan Hias, Budidaya Ikan laut di Jaring Apung, dan lain sebagainya.</span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-48176308295437667032015-10-02T18:30:00.001+07:002015-10-02T18:32:07.617+07:00Pupuk Khusus Tambak Udang dan Bandeng <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI4shLOPQT-t6tiF4xO56sKViCWNdxDcX2gaLKzbDJDabjsqtbt12FhBLcnBEKIDAUSVU4dTqHvZ5SVcFLrBZMdREArRYwxxS6qifEX841Yuv7qOFYzTKG0dTDu4D1g8_-ST5pAYPpaXgT/s1600/TON-Tambak-Organik-Nusantara-Solusi-Tambak-dan-Kolam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pupuk Khusus Tambak Udang dan Bandeng " border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI4shLOPQT-t6tiF4xO56sKViCWNdxDcX2gaLKzbDJDabjsqtbt12FhBLcnBEKIDAUSVU4dTqHvZ5SVcFLrBZMdREArRYwxxS6qifEX841Yuv7qOFYzTKG0dTDu4D1g8_-ST5pAYPpaXgT/s640/TON-Tambak-Organik-Nusantara-Solusi-Tambak-dan-Kolam.jpg" title="Pupuk Khusus Tambak Udang dan Bandeng merk TON merupakan formula khusus Tambak Organik yang diproduksi oleh PT Natural Nusantara. Formula alami (organik) khusus tambak perikanan ini untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta menjaga/memperbaiki kelestarian lingkungan tambak dengan memberikan mineral-mineral yang dibutuhkan udang/bandeng, mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang/bandeng, serta mengikat logam – logam berat sekaligus membantu mengurai senyawa komplek berbahaya beracun bagi udang/bandeng. " width="640" /></a></div>
<br />
<a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank"><b>SeputarTambak </b></a>- <a href="http://seputartambak.blogspot.com/2015/10/pupuk-khusus-tambak-udang-dan-bandeng.html" target="_blank"><b>Pupuk Khusus Tambak Udang dan Bandeng</b></a> merk <b>TON </b>merupakan formula khusus Tambak Organik yang diproduksi oleh <b>PT Natural Nusantara</b>. Formula alami (organik) khusus tambak perikanan ini untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta menjaga/memperbaiki kelestarian lingkungan tambak dengan memberikan mineral-mineral yang dibutuhkan udang/bandeng, mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang/bandeng, serta mengikat logam – logam berat sekaligus membantu mengurai senyawa komplek berbahaya beracun bagi udang/bandeng. TON (Tambak Organik Nusantara) juga membantu merutinkan molting udang.<br />
<br />
<b>Manfaat dari <i>pupuk tambak udang dan bandeng TON</i> ini antara lain sebagai berikut:</b><br />
<ol>
<li>Mengikat logam-logam berat yang berbahaya bagi ikan/udang.</li>
<li>Membantu menguraikan senyawa kekal komplek berbahaya dan beracun, seperti : H2S, amoniak, asam laktat, dsb.</li>
<li>Memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro lengkap untuk mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang dan bandeng.</li>
<li>Membantu dan merutinkan molting udang.</li>
<li>Membantu sistem pencernaan udang.</li>
<li>Meningkatkan pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh udang.</li>
<li>Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan tambak dan bermanfaat bagi pertumbuhan udang/bandeng.</li>
<li>Membantu menciptakan dan mempertahankan ekosistem tambak yang seimbang.</li>
</ol>
<b>Kandungan Unsur</b><br />
N 2.67%, P2O5 1.36%, K 1.55%, Ca 1.46 %, S 1.43%, Mg 0.4%, Cl 1.27%, Mn 0.01%, Fe 0.18%, Cu < 1.19 ppm, Zn 0.002%, Na 0.11%, Si 0.3%, Al 0.11%, NaCl 2.09%, SO4 4.31%, C/N ratio 5.86%, pH 8, Lemak 0.07%, Protein 16.69%, Karbohidrat 1.01%, Asam Humat 1.29%<br />
<br />
<span style="color: red;"><i><b>Catatan :</b></i></span><br />
<ol>
<li>Untuk pencampuran pakan menggunakan pupuk organik cair NASA dengan dosis 5 cc/Kg pakan.</li>
<li>Pada tahap persiapan lahan tidak diperlukan lagi Urea.</li>
</ol>
<br />Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-8656506423095457902015-10-02T18:22:00.002+07:002015-10-02T18:22:21.290+07:00Panduan Teknis Budidaya Udang Dengan Cara NASA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoVR2sVTeWSHHZbz3oUFLWWxZPUywSmrHWoWmK5LneMid41JkN51E1Ai9xD5l5PAbtTDcosUFm1FMZxvmpPtxccMovRwgWzEVLMlI0pxW1LY6OXsxtCxfKgeiZRDk4739jXQcSUmg3BkPK/s1600/Blog+Informasi+Seputar+Budidaya+Udang+dan+Bandeng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Panduan Teknis Budidaya Udang Dengan Cara NASA" border="0" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoVR2sVTeWSHHZbz3oUFLWWxZPUywSmrHWoWmK5LneMid41JkN51E1Ai9xD5l5PAbtTDcosUFm1FMZxvmpPtxccMovRwgWzEVLMlI0pxW1LY6OXsxtCxfKgeiZRDk4739jXQcSUmg3BkPK/s640/Blog+Informasi+Seputar+Budidaya+Udang+dan+Bandeng.jpg" title="Panduan Teknis Budidaya Udang Dengan Cara NASA" width="640" /></a></span></div>
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>A. PENDAHULUAN</b><br /><a href="http://seputartambak.blogspot.com/2015/10/panduan-teknis-budidaya-udang-dengan-cara-nasa.html" target="_blank">Budidaya udang</a> windu di Indonesia dimulai pada awal tahun 1980-an, dan mencapai puncak produksi pada tahun 1985-1995. Sehingga pada kurun waktu tersebut udang windu merupakan penghasil devisa terbesar pada produk perikanan. Selepas tahun 1995 produksi udang windu mulai mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh penurunan mutu lingkungan dan serangan penyakit. Melihat kondisi tersebut,<b> PT. NATURAL NUSANTARA </b>merasa terpanggil untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan produk-produk yang berprinsip kepada <i>Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian (K-3)</i>.<br /><br /><b>B. TEKNIS BUDIDAYA</b><br />Budidaya udang windu meliputi beberapa faktor, yaitu :<br /><i><b>1. Syarat Teknis</b></i></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Lokasi yang cocok untuk tambak udang yaitu pada daerah pantai yang mempunyai tanah bertekstur liat atau liat berpasir yang mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air dan tidak mudah pecah.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Air yang baik yaitu air payau dengan salinitas 0-33 ppt dengan suhu optimal 26 – 300C dan bebas dari pencemaran bahan kimia berbahaya.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Mempunyai saluran air masuk/inlet dan saluran air keluar/outlet yang terpisah.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Mudah mendapatkan sarana produksi yaitu benur, pakan, pupuk , obat-obatan dan lain-lain.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pada tambak yang intensif harus tersedia aliran listrik dari PLN atau mempunyai Generator sendiri.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i><b>2. Tipe Budidaya.</b></i><br />Berdasarkan letak, biaya dan operasi pelaksanaannya, tipe budidaya dibedakan menjadi :<br /><b>Tambak Ekstensif atau tradisional.</b></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Petakan tambak biasanya di lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau. Ukuran dan bentuk petakan tidak teratur, belum meggunakan pupuk dan obat-obatan dan program pakan tidak teratur.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Tambak Semi Intensif.</b></span><ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Lokasi tambak sudah pada daerah terbuka, bentuk petakan teratur tetapi masih berupa petakan yang luas (1-3 ha/petakan), padat penebaran masih rendah, penggunaan pakan buatan masih sedikit.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Tambak Intensif.</b></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Lokasi di daerah yang khusus untuk tambak dalam wilayah yang luas, ukuran petakan dibuat kecil untuk efisiensi pengelolaan air dan pengawasan udang, padat tebar tinggi, sudah menggunakan kincir, serta program pakan yang baik.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>3. Benur</b><br />Benur yang baik mempunyai tingkat kehidupan (Survival Rate/SR) yang tinggi, daya adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tinggi, berwarna tegas/tidak pucat baik hitam maupun merah, aktif bergerak, sehat dan mempunyai alat tubuh yang lengkap. Uji kualitas benur dapat dilakukan secara sederhana, yaitu letakkan sejumlah benur dalam wadah panci atau baskom yang diberi air, aduk air dengan cukup kencang selama 1-3 menit. Benur yang baik dan sehat akan tahan terhadap adukan tersebut dengan berenang melawan arus putaran air, dan setelah arus berhenti, benur tetap aktif bergerak.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /><b>4. Pengolahan Lahan</b><br />Pengolahan lahan, meliputi :</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pengangkatan lumpur. Setiap budidaya pasti meninggalkan sisa budidaya yang berupa lumpur organik dari sisa pakan, kotoran udang dan dari udang yang mati. Kotoran tersebut harus dikeluarkan karena bersifat racun yang membahayakan udang. Pengeluaran lumpur dapat dilakukan dengan cara mekanis menggunakan cangkul atau penyedotan dengan pompa air/alkon.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pembalikan Tanah. Tanah di dasar tambak perlu dibalik dengan cara dibajak atau dicangkul untuk membebaskan gas-gas beracun (H2S dan Amoniak) yang terikat pada pertikel tanah, untuk menggemburkan tanah dan membunuh bibit panyakit karena terkena sinar matahari/ultra violet.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pengapuran. Bertujuan untuk menetralkan keasaman tanah dan membunuh bibit-bibit penyakit. Dilakukan dengan kapur Zeolit dan Dolomit dengan dosis masing-masing 1 ton/ha.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pengeringan. Setelah tanah dikapur, biarkan hingga tanah menjadi kering dan pecah-pecah, untuk membunuh bibit penyakit.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Perlakuan pupuk <b>TON (Tambak Organik Nusantara)</b>. Untuk mengembalikan kesuburan lahan serta mempercepat pertumbuhan pakan alami/plankton dan menetralkan senyawa beracun, lahan perlu diberi perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha untuk tambak yang masih baik atau masih baru dan 10 botol TON untuk areal tambak yang sudah rusak. Caranya masukkan sejumlah TON ke dalam air, kemudian aduk hingga larut. Siramkan secara merata ke seluruh areal lahan tambak.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>5. Pemasukan Air</b><br />Setelah dibiarkan 3 hari, air dimasukkan ke tambak. Pemasukan air yang pertama setinggi 10-25 cm dan biarkan beberapa hari, untuk memberi kesempatan bibit-bibit plankton tumbuh setelah dipupuk dengan TON. Setelah itu air dimasukkan hingga minimal 80 cm. Perlakuan Saponen bisa dilakukan untuk membunuh ikan yang masuk ke tambak. Untuk menyuburkan plankton sebelum benur ditebar, air dikapur dengan Dolomit atau Zeolit dengan dosis 600 kg/ha.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>6. Penebaran Benur.</b><br />Tebar benur dilakukan setelah air jadi, yaitu setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan kecerahan air kurang lebih 30-40 cm. Penebaran benur dilakukan dengan hati-hati, karena benur masih lemah dan mudah stress pada lingkungan yang baru. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i><b>Tahap penebaran benur adalah :</b></i></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Adaptasi suhu. Plastik wadah benur direndam selama 15 30 menit, agar terjadi penyesuaian suhu antara air di kolam dan di dalam plastik.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Adaptasi udara. Plastik dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya. Biarkan terbuka dan terapung selama 15 30 menit agar terjadi pertukaran udara dari udara bebas dengan udara dalam air di plastik.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Adaptasi kadar garam/salinitas. Dilakukan dengan cara memercikkan air tambak ke dalam plastik selama 10 menit. Tujuannya agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya, sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa benur yang tidak keluar sendiri, dapat dimasukkan ke tambak dengan hati-hati/perlahan.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>7. Pemeliharaan.</b><br />Pada awal budidaya, sebaiknya di daerah penebaran benur disekat dengan waring atau hapa, untuk memudahkan pemberian pakan. Sekat tersebut dapat diperluas sesuai dengan perkembangan udang, setelah 1 minggu sekat dapat dibuka. Pada bulan pertama yang diperhatikan kualitas air harus selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan dengan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. Untuk menjaga kestabilan air, setiap penambahan air baru diberi perlakuan <b>TON </b>dengan dosis 1 – 2 botol <b>TON</b>/ha untuk menumbuhkan dan menyuburkan plankton serta menetralkan bahan-bahan beracun dari luar tambak.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Mulai umur 30 hari dilakukan sampling untuk mengetahui pekembanghan udang melalui pertambahan berat udang. Udang yang normal pada umur 30 hari sudah mencapai size (jumlah udang/kg) 250-300. Untuk selanjutnya sampling dilakukan tiap 7-10 hari sekali. Produksi bahan organik terlarut yang berasa dari kotoran dan sisa pakan sudah cukup tinggi, oleh karena itu sebaiknya air diberi perlakuan kapur Zeolit setiap beberapa hari sekali dengan dosis 400 kg/ha. Pada setiap pergantian atau penambahan air baru tetap diberi perlakuan TON.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Mulai umur 60 hari ke atas, yang harus diperhatikan adalah manajemen kualitas air dan kontrol terhadap kondisi udang. Setiap menunjukkkan kondisi air yang jelek (ditandai dengan warna keruh, kecerahan rendah) secepatnya dilakukan pergantian air dan perlakuan TON 1-2 botol/ha. Jika konsentrasi bahan organik dalam tambak yang semakin tinggi, menyebabkan kualitas air/lingkungan hidup udang juga semakin menurun, akibatnya udang mudah mengalami stres, yang ditandai dengan tidak mau makan, kotor dan diam di sudut-sudut tambak, yang dapat menyebabkan terjadinya kanibalisme.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>8. Panen.</b><br />Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 – 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang sudah mati tidak cepat menjadi merah/rusak.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>C. Pakan Udang.</b><br />Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk). Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme udang.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pelet udang dibedakan dengan penomoran yang berbeda sesuai dengan pertumbuhan udang yang normal.</span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Umur 1-10 hari pakan 01</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Umur 11-15 hari campuran 01 dengan 02</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Umur 16-30 hari pakan 02</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Umur 30-35 campuran 02 dengan 03</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Umur 36-50 hari pakan 03</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Umur 51-55 campuran 03 dengan 04 atau 04S. (jika memakai 04S, diberikan hingga umur 70 hari).</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Umur 55 hingga panen pakan 04, jika pada umur 85 hari size rata-rata mencapai 50, digunakan pakan 05 hingga panen.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kebutuhan pakan awal untuk setiap 100.000 ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga umur 30 hari. Mulai umur tersebut dilakukan cek ancho dengan jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan. Waktu angkat ancho untuk size 1000-166 adalah 3 jam, size 166-66 adalah 2,5 jam, size 66-40 adalah 2,5 jam dan kurang dari 40 adalah 1,5 jam dari pemberian.<br />Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan. Untuk itu, pakan harus dicampur dengan VITERNA Plus dan POC NASA yang mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5 cc/kg pakan untuk umur dibwah 60 hari dan setelah itu 10 cc/kg pakan hingga panen.<br /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>D. Penyakit.</b><br />Beberapa penyakit yang sering menyerang udang adalah :</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Bintik Putih. </b></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Penyakit inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegagalan budidaya udang. Disebabkan oleh infeksi virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus). Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam dapat mati. Gejalanya : jika udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan jika menabrak tanggul langsung mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Virus dapat berkembang biak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Belum ada obat untuk penyakit ini, cara mengatasinya adalah dengan diusahakan agar tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke kolam budidaya. Kestabilan ekosistem tambak juga harus dijaga agar udang tidak stress dan daya tahan tinggi. Sehingga walaupun telah terinfeksi virus, udang tetap mampu hidup sampai cukup besar untuk dipanen. </span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Untuk menjaga kestabilan ekosistem tambak tersebut tambak perlu dipupuk dengan <b>TON</b>.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Bintik Hitam/Black Spot. </b></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Disebabkan oleh virus Monodon Baculo Virus (MBV). Tanda yang nampak yaitu terdapat bintik-bintik hitam di cangkang dan biasanya diikuti dengan infeksi bakteri, sehingga gejala lain yang tampak yaitu adanya kerusakan alat tubuh udang. Cara mencegah : dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Kotoran Putih/mencret. </b></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Disebabkan oleh tingginya konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam tambak. Gejala : mudah dilihat, yaitu adanya kotoran putih di daerah pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian. Cara mencegah : jaga kualitas air dan dilakukan pengeluaran kotoran dasar tambak/siphon secara rutin.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Insang Merah.</b></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada insang. Disebabkan tingginya keasaman air tambak, sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur pada kolam budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Nekrosis. </b></span></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Disebabkan oleh tingginya konsentrasi bakteri dalam air tambak. Gejala yang nampak yaitu adanya kerusakan/luka yang berwarna hitam pada alat tubuh, terutama pada ekor. Cara mengatasinya adalah dengan penggantian air sebanyak-banyaknya ditambah perlakuan TON 1-2 botol/ha, sedangkan pada udang dirangsang untuk segera melakukan ganti kulit (Molting) dengan pemberian saponen atau dengan pengapuran.</span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Penyakit pada udang sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas kolam budidaya. Oleh karena itu perlakuan <b>TON </b>sangat diperlukan baik pada saat pengolahan lahan maupun saat pemasukan air baru.</span>Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1316467018661904448.post-49751251938383545272015-10-02T15:56:00.000+07:002015-10-02T15:56:57.488+07:00Blog Informasi Seputar Budidaya Udang dan Bandeng<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://seputartambak.blogspot.com/" target="_blank"><b><span style="font-size: x-large;">Blog Informasi Seputar Budidaya Udang dan Bandeng</span></b></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="Blog Informasi Seputar Budidaya Udang dan Bandeng" border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg9WuDEEQlf2rYRprONHG4dJpuTOMMm4OTdpC1GnjNcimZz0F3uYtosgUe3fFXNqQ190J6V8uEp1oFUtDZZ9YJkcJyLF5HoFps5inl__uzl_KKICQbZuKw3uIQXLfkGrBNhdFmCPXh-NKR/s400/teknis+budidaya+bandeng+dengan+pupuk+tambak+bandeng+dan+udang+TON+081392285001.jpg" title="Blog Informasi Seputar Budidaya Udang dan Bandeng" width="400" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUmr8P2N9knQBOpdi6CI1STMfyQ0gNP6HI647F46LAbxhulceVIgAtGSFOksUFsOQ1A7jclSq4M5R2rdoDEqhSiCnjHSJHIosGTi4meOQi2YVqhdiK363-sQB58plmJ3EnT2iN-2iAfXub/s1600/teknis+budidaya+udang+dengan+pupuk+tambak+udang+dan+bandeng+TON+081392285001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Blog Informasi Seputar Budidaya Udang dan Bandeng" border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUmr8P2N9knQBOpdi6CI1STMfyQ0gNP6HI647F46LAbxhulceVIgAtGSFOksUFsOQ1A7jclSq4M5R2rdoDEqhSiCnjHSJHIosGTi4meOQi2YVqhdiK363-sQB58plmJ3EnT2iN-2iAfXub/s400/teknis+budidaya+udang+dengan+pupuk+tambak+udang+dan+bandeng+TON+081392285001.jpg" title="Blog Informasi Seputar Budidaya Udang dan Bandeng" width="400" /></a></div>
<br />Mas Nur Haryonohttp://www.blogger.com/profile/09045782622626477178noreply@blogger.com0